Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Rinai Hujan di Bulan Juni

Diperbarui: 21 Juni 2020   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: unsplash.com - Geetanjal Khanna

Tepat setelah almanak tua itu jatuh
di paruh kedua Juni yang basah
kuhitung debit kenang yang
runtuh bersama hujan
menggenang di lahan-lahan ingatan

Aku mengingatmu tanpa jeda dan akhir
seperti aliran sungai Martapura
mengarak riak-riak rindu
dari hulu, ke hilir hingga sampai di muara
tanpa pernah mencatat sudah
untuk setiap prosesnya

Dan dari sekian banyak musim yang
hinggap di beranda kita
aku membaca rinai hujan di Bulan Juni
sebagai perjamuan waktu
untuk meluahkan segala kenang dan rindu
di mana kau dan aku pernah bertemu

Angsana, 18 Juni 2020





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline