Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Semangat yang Diwariskan

Diperbarui: 9 April 2020   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com


Di antara tubuh yang ringkih
Kepala dengan ingatan yang menguap
Kaki yang gagal beranjak
Juga tangan yang masih mengepal harap
Kau lantunkan nyanyian kehilangan
Dari partitur jiwa yang telah koyak
Remuk dimangsa zaman

"Mari membagi mimpi kita, agar hidup tak hanya sekadar ilusi semata," katamu.

Namun, di antara rerimbun takdir
Di mana kediaman nasib digariskan
Kau pergi menemui kepergian
Tanpa menyisakan sedikitpun
Sajak-sajak gigil di jurai rintik kenangan
Sebab kau telah kembali hidup
Dari mimpi dan semangat yang kau wariskan

Angsana, 09 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline