Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Puisi: Setimpal

Diperbarui: 3 April 2020   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SUMBER GAMBAR: UNSPLASH.COM

aku ingin mengajakmu melancong
berdesakan di terminal
menjejali angkot dengan perasaan kesal
pada kernet yang hobi membual

"Satu lagi berangkat!" teriaknya.

tapi angkot kita tak sedikitpun bergerak

di dalam angkot
kita akan lebih sering membaca jarak
dari kota ke kota, hingga kampung ke kampung
kapan mata memejam dan kapan harus bangun
sebab kita akan terus berpindah ke angkot lainnya
untuk meniti sisa jarak tempuh perjalanan kita

mungkin kita akan singgah sebentar
barang sekadar membeli makanan ringan
meski aku jarang bisa memakannya
tapi mungkin kita akan lebih banyak waktu
sembari kau mengunyah makanan
kita bisa membincangkan hal-hal yang hampir
dan akan terjadi dalam hidup kita
atau aku hanya diam memandangi mata indahmu

kau boleh menjadikan bahuku sebagai sandaran
sepanjang kau bisa
asal aku boleh singgah dan menetap
di mana pun kau akan pulang
tak peduli siapa yang paling banyak merasakan penat
kurasa, semuanya akan menjadi setimpal

pada akhirnya
kita akan menyerah pada kantuk
yang mengungkungi mata
dan mungkin tanpa sadar
kita telah memangku masing-masing lelah;
                                   kepalaku menindih kepalamu
                                   yang mendarat di bahuku

hingga tiba waktu
ketika kita telah menikmati tiap jeda persinggahan
dan mengantongi banyak kisah perjalanan
kita akan pulang menuju kepulangan yang lain
karena perjalanan yang sesungguhnya
masih belum berakhir
dengan atau tanpa angkot
kita akan terus berjalan
melanjutkan hal-hal yang hampir dan akan terjadi lainnya

dan melibatkan kita:
                                  semuanya akan menjadi setimpal
                                  jika pulangmu adalah pulangku
                                  kurasa

Angsana, 03 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline