Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Puisi | Kau Kirimkan Sebuah Buket Embun

Diperbarui: 12 Januari 2020   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: unsplash.com

Pagi yang buta
Mematah mimpi yang berdaki
Tentang rasa paling purba
Dalam gradasi hari yang menimbun banyak sengketa

Suara-suara senyap
Membisik halus di kepala
Tentang kata-kata yang berserak
Mengeja satu nama; nama-Mu

Kau kirimkan sebuah buket embun
Pada malam yang berjelaga
Menyentuh retina pendurhaka dunia
Yang menggandrungi semu paling fana

Hingga pada akhirnya
Rakaat berdiri dalam lirih
Merintihkan dosa diri yang hina
Dalam pertobatan seorang hamba

dokumentasi Kombatan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline