Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Aku Ingin Mengambil Sejumput Senja

Diperbarui: 18 September 2019   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Nanti, ketika rembulan baru telah menetas menjadi purnama. Aku ingin datang dan membawakan senarai lagu. Tentang kamu yang masih menjadi satu-satunya rindu. Agar hatimu yang telah lelah merajut helai-helai renjana, kembali terhibur dan ceria.

Aku juga ingin mengambil sejumput senja. Untuk membedaki pipimu yang pucat terbasuh air mata, biar kembali merah merona. Melengkapi lengkungan indah bibirmu yang penuh pesona.

Nanti, ketika purnama mulai meredupkan sinarnya di birai-birai pagi. Aku ingin membuatkanmu sebuah topi. Yang kuanyam dari bilah-bilah arunika. Dengan menaburkan beberapa titik embun yang beraroma kesturi. Lalu, kupakaikan di kepalamu, agar kamu terhindar dari sengatan matahari, dan tetap teduh bersahaja bagaikan embun di pagi hari.

Angsana, 18 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline