Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Ketika Camar-camar Mencecari Pertanyaan

Diperbarui: 27 Mei 2019   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Pelayaran mimpiku terhenti
Saat benturan hebat mematahkan kemudi
Hanyut mengapung tak sadarkan diri

Aku tersadar
Saat camar-camar menemukanku terdampar
Di bibir pantai aku terkapar
Lalu mencecar pertanyaan-pertanyaan yang tak wajar
Bukan tentang keadaanku yang sangat lapar
Melainkan tentang apa dan kenapa, gadis semesta itu mengejar

Kataku,
Pantaskah aku untuknya?
Belum, kurasa
Aku hanya tak mau memberi harapan
Jika belum sampai pada kata kepastian
Maka sementara, cara yang tepat adalah lari
Untuk segera memantaskan diri

Selagi memperbaiki kemudi
Mungkin, ini tempat yang cocok untuk bersembunyi
Dari kejaran gadis semesta, pujaan hati
Hingga nanti aku kembali
Dengan kemantapan hati

Camar-camar lalu pergi
Meninggalkan ikan-ikan kecil
Serta udang yang sudah terpanggang matahari

Angsana, 27 Mei 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline