Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Puisi | Embun-embun Doa

Diperbarui: 18 Mei 2019   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Ketika malam terkapar di bibir pagi
Lantas sunyi itu terpelanting
Hingga embun-embun doa melangit bersama gigilnya

Ini hari kesekian setelah kau datang membawakan cinta
Menggenapi sel-sel kering di pori-pori dunia
Melepaskan hormon bahagia ke seluruh penjuru semesta
Bahwa kau selalu dinanti kehadirannya

Hadirmu bagaikan embun dalam doa-doa
Penyejuk di setiap asa dalam pinta
Bersih tanpa hiruk pikuk pikiran untuk mengejar dunia

Sebab ketentraman melingkari kehadiran
Menyelimuti hati yang rindu akan kesejukan iman
Hari ini, kembali doa-doa kulangitkan
Bersama embun di pagi ramadan
Semoga keberkahan selalu mengiringi perjalanan

Angsana, 18 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline