Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Duka Menanti Cinta

Diperbarui: 10 Februari 2019   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: pixabay.com

Dalam relung hati yang tersakiti
Ada rindu yang semakin menyiksa diri
Membanjiri setiap sudut rongga dada
Membusukkan luka yang masih menganga

Aliran rindu meriak tak mau pergi
Menghilir tak kenal hulu lagi
Bulir air mata yang menghiasi duka
Tak mampu mengikiskan rana

Menanti cinta yang telah mengkhianati
Sungguh telah kucoba menghindari
Namun cinta semakin keras kepala
Menentang asa dari kemunafikan rasa

Angsana, 10 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline