Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Menanggulangi Polusi Air dengan Berperilaku Sehat

Diperbarui: 5 Februari 2019   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: pixabay/aitoff

Air adalah sumber kehidupan. Slogan ini memang benar adanya, karena hampir seluruh penyusun tubuh manusia adalah air.

Maka wajar air memiliki fungsi vital dalam hidup dan kehidupan baik untuk memenuhi asupan cairan dalam tubuh atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak serta untuk pengairan sawah dan lain-lain.

Air merupakan sumber daya terbesar yang kita miliki, tetapi tidak dapat diperbarukan. Pertanyaannya adalah bagaimana jadinya jika air itu sudah tercermar?

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1997 menyatakan bahwa pencemaran air adalah menurunnya kualitas air akibat masuknya makhluk hidup, zat, energi ke dalam air akibat aktivitas manusia. Penurunan kualitas air tersebut dapat disebabkan secara sengaja oleh aktivitas manusia. Contohnya adalah membuang sampah di sungai dan lain-lain.

ketika air baku baik di sungai, danau, maupun sumur itu sudah tercemar. Maka akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan lingkungan seperti meningkatnya hama, punahnya spesies-spesies dalam ekosistem air serta menjadi sarana untuk membawa berbagai penyakit dan pastinya akan berdampak pada kesehatan manusia. Bahkan penyebab utama kematian dan penyakit di dunia adalah polusi air.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dalam menanggulangi pencemaran air agar tidak bertambah tercemar. Pertama yang paling harus kita hindari adalah kebiasaan membuang sampah di sungai. Buanglah sampah pada tempatnya dengan cara memisahkan sampah plastik, organik dan lainnya.

Kedua, awasi penggunaan zat kimia seperti pestisida untuk meminimalisasi terjadinya kontaminasi terhadap air.

Ketiga, lakukan reboisasi dan cegah penggundulan hutan agar dapat menjaga keseimbangan air dalam tanah.

Terakhir, perizinan-perizanan terkait mengenai pembangunan industri pabrik yang tidak ramah lingkungan  agar diperketat dan tempatkan jauh dari pemukiman penduduk.

Untuk melakukan penanggulangan tersebut, perlu adanya sinergi atau kerja sama dari berbagai pihak dan yang paling penting adalah kesadaran kita sendiri untuk melakukan pembenahan dalam kehidupan sehari-hari agar berprilaku sehat.

Perilaku yang sehat akan mengubah lingkungan menjadi lebih sehat. Jadi, mulailah dari keinginan untuk tidak menjadikan diri ini kumuh. Sehingga lingkungan pun akan mengikuti prilaku orang-orang yang menempatinya.

Bukankah air baku yang sehat seperti sungai yang bersih juga mempunyai nilai estetika dalam kehidupan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline