Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Batu

Diperbarui: 25 Januari 2019   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: pixabay.com

Kau seperti batu. Pemuisi rindu di balik gua yang begitu bisu. Tegas menimpuk angkara rasa berdarah prasangka. Amuk merobek bungkam, hingga mengalir ucap sejuta pesona.


Ya ... Pesonamu berbunyi rengek manja. Bergulir angkuh melindas alter ego yang terlampau dibangun. Hancur tanpa sekata sisa, lalu menyentuh titik paling lemah di benteng terakhir.


Dasar kau, Batu!


Kini, kau menjelma arca keabadian dan prasasti kesetiaan. berdiri tanpa memahami sepi sejak senja meninggalkan lahan, hingga fajar mendekap di peraduan. Tak kenal panas maupun hujan.


Angsana, 25 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline