Negara Indonesia memiliki berbagai permasalahan, meliputi: pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, tingkat kemiskinan, rasio gizi, indeks pembangunan manusia, emisi gas rumah kaca, nilai tukar petani, dan nilai tukar nelayan. Semua permasalahan tersebut sedang dipersiapkan penanganannya secara serius melalui program pembangunan yang berkelanjutan atau dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDG's) Desa.
Program ini memodifikasi konsep SDG's global yang telah dicetuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25 September 2015. Apabila SDG's global memiliki 17 poin utama untuk menciptakan skema kehidupan berkelanjutan, maka SDG's Desa mengajukan 18 pokok program yang merujuk pada kearifan lokal.
Dasar pemikiran munculnya 18 program SDG's Desa yang merujuk pada Perpres Nomor 59 Tahun 2019, meliputi menghargai keberadaan bangsa Indonesia yang sangat beragam dalam agama, budaya, bahasa, adat istiadat, serta menampung kearifan lokal masyarakat dan kelembagaan desa yang produktif agar bertahan, bahkan berkembang.
Semua elemen masyarakat perlu bekerja sama dengan pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia. Universitas Pendidikan Indonesia sebagai perguruan tinggi yang berada di wilayah Jawa Barat ikut berkontribusi dalam peningkatan sumber daya manusia. Salah satu kontribusi Universitas Pendidikan Indonesia yaitu melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilakukan oleh mahasiswa.
Berdasarkan pada kebutuhan dan persoalan yang urgen pada masyarakat untuk segara di selesaikan maka KKN Tematik di fokuskan pada tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa guna meningkatkan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu, bagaimana jika mendapatkan tema KKN "Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan" di tengah kota?
Saya dengan teman-teman kelompok 66 KKN UPI ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan KKN di domisili kita sendiri. Yaitu Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Setelah kita berdiskusi mengenai lokasi KKN yang lebih spesifik agar strategis dengan kita semua, terpilihlah Kelurahan Neglasari. Lokasi Kelurahan ini sendiri terletak di tengah Kota Bandung bahkan dekat dengan Taman Makam Pahlawan Cikutra dan Gedung Sate. Masyarakat kelurahan ini pun tentu saja sudah cakap untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan.
Dalam tema "Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan" terdapat sub tema yang dapat kami pilih, diantaranya yaitu:
1. Penggunaan jaringan listri PLN yang digunakan keluarga.
2. Sambungan jaringan listrik PLN.
3. Sambungan jaringan listrik non PLN (pembangkit listrik dari energi
terbarukan).
4. Konsumsi listrik di keluarga.
5. Sumber energi untuk memasak.
6. Pengguna bauran/campuran energi terbarukan
Pada akhirnya kami memilih "Konsumsi listrik di keluarga." untuk menjadi fokus tema utama kami. Kegiatan KKN kami berlangsung pada tanggal 11 Juli 2022 hingga tanggal 10 Agustus 2022 dan dilakukan secara hybrid. Kelompok KKN 66 UPI beranggotakan 30 orang yang dibagi lagi menjadi kelompok kecil berjumlah 5 orang tiap kelompok yang disebar pada 6 RW di Kelurahan Neglasari.
Setelah semua perizinan dari pihak kampus, kelurahan, dan kesbangpol selesai, kami pun membagi program kerja kelompok besar dan kelompok kecil. Dokumentasi dari kegiatan kami dapat diakses melalui sosial media Instagram kami yaitu: @kkn66upi