Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Soft Skills Mahasiswa Manajemen Melalui Program MBKM KKNT di Kelurahan Pelawi Utara: Studi Kasus Berbasis Training and Development

Diperbarui: 1 Agustus 2024   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan skema Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) telah membawa angin segar dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui inisiatif ini, UNPAB membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi mereka melalui pengalaman langsung di lapangan. Adapun pelaksanaan MBKM KKNT ini pada semester Genap T.A. 2023/2024 dengan mahasiswa yang beruntung mengikuti program MBKM KKNT berjumlah 7 orang mahasiswa dari program studi manajemen dan sistem komputer yang ditempatkan di salah satu lokasi mitra KKNT UNPAB yaitu di Kelurahan Pelawi Utara Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat. 

Bagi mahasiswa manajemen, program ini menawarkan kesempatan unik untuk mengaplikasikan teori dari salah satu mata kuliah manajemen yaitu Training and Development dalam konteks nyata, sekaligus mengasah keterampilan lunak yang sangat dihargai di dunia kerja. Soft skills, seperti kepemimpinan, komunikasi efektif, kerja tim, dan pemecahan masalah, sering kali menjadi faktor pembeda dalam kesuksesan karier. Melalui program MBKM KKNT, mahasiswa manajemen dihadapkan pada situasi-situasi yang menuntut mereka untuk mengembangkan keterampilan ini secara aktif. Misalnya, dalam merancang dan melaksanakan program pelatihan bagi masyarakat terutama bagi UMKM di lingkungan Kelurahan Pelawi Utara, mahasiswa harus menggali kemampuan kepemimpinan dan komunikasi mereka.

Studi kasus yang dilakukan menunjukkan bahwa mahasiswa yang berpartisipasi dalam program MBKM KKNT mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa aspek soft skills. Kelompok mahasiswa manajemen yang ditugaskan untuk mengembangkan program pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat desa menunjukkan peningkatan dalam kemampuan analisis kebutuhan, perancangan program, dan fasilitasi. Mereka juga melaporkan peningkatan rasa percaya diri dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru. Pendekatan Training and Development dalam program ini memainkan peran kunci. Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa dibekali dengan teori dan praktik dasar, termasuk metode analisis kebutuhan pelatihan, teknik fasilitasi, dan evaluasi program. Selama di lapangan, mereka mendapat bimbingan dari Mitra KKNT yakni Kepala Lurah Bpk. Ardy Rinaldy Syafza, S.STP, MAP beserta sataff dan dosen pembimbing lapangan Ibu Ikhah Malikhah, S.E., M.M, yang membantu mereka merefleksikan pengalaman dan mengaitkannya dengan konsep-konsep yang telah dipelajari di kelas. 

Salah satu temuan menarik dari studi kasus ini adalah peningkatan kemampuan mahasiswa dalam mengelola konflik dan negosiasi. Dalam proses implementasi program di masyarakat, mahasiswa sering kali dihadapkan pada perbedaan pendapat dan ekspektasi. Situasi ini mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan diplomasi dan problem-solving yang sulit didapatkan hanya dari pembelajaran di kelas. Evaluasi program menunjukkan bahwa pengalaman MBKM KKNT juga meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat dan adaptabilitas. Mereka menjadi lebih sadar akan kompleksitas dunia nyata dan pentingnya terus mengembangkan diri. Beberapa mahasiswa bahkan melaporkan perubahan perspektif karier, dengan minat yang lebih besar pada peran-peran yang melibatkan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat. 

Meski demikian, studi ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan. Misalnya, beberapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, terutama di awal program. Selain itu, perbedaan konteks budaya dan sosial kadang menimbulkan hambatan dalam komunikasi. Namun, tantangan-tantangan ini justru menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan resiliensi dan kreativitas dalam pemecahan masalah.

Program MBKM KKNT terbukti menjadi katalis yang efektif dalam pengembangan soft skills mahasiswa manajemen. Dengan pendekatan berbasis Training and Development, program ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi kompleksitas dunia kerja modern. Ke depannya, integrasi yang lebih kuat antara kurikulum akademik dan pengalaman lapangan seperti ini diharapkan dapat menjadi standar dalam pendidikan tinggi, menghasilkan lulusan yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki keterampilan interpersonal yang unggul.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline