Mimpi, seperti perbuatan yang memainkan halusinasi pikiran atau rasa ingin untuk meraih sesuatu di masa yang akan datang. Itulah aku mengartikan apa itu mimpi. Aku bisa disebut sebagai tukang mimpi yang tingkat akut. Tiap hari aku selalu memainkan imajinasi ku untuk berjelajah ke dalam alam bawah sadar. Di sana aku bisa membayangkan semua apa yang aku inginkan bisa tercapai. Agar semua mimpiku tidak hanya terbayang dalam pikiran, akupun mencoba menuliskan apa yang ku inginkan dalam sebuah kertas besar. Kertas itu adalah My Dream Board, kertas itu ku buat seolah - olah menjadi papan target mimpi yang akan ku raih kelak.
Awalnya banyak orang yang mengolokku dengan berbagai sindiran,hujatan, dan lain sebagainya. Akupun hanya menganggap itu hanya angin lalu. Lambat waktu berjalan, mereka meniru kegiatanku satu ini. Banyak dari temanku yang ikut tersadar akan pentingnya kita menuliskan mimpi. Namun masih banyak pula dari mereka yang berpegang teguh pada takdir dari Tuhannya. Menurutku, pemikiran seperti itu adalah pemikiran yang dangkal. Kalau orang hidup yang mengandalkan takdir dari Tuhan saja, 100% aku yakin kalau orang tersebut tidak akan bisa sukses secara maksimal.
Banyak fakta di lapangan, orang yang sukses itu pasti berangkatnya dari bermimpi terlebih dahulu. Pastinya begitu, contoh :
Orang yang berprofesi sebagai pilot, pasti awalnya dia memiliki keinginan menjadi pilot. Mustahil jika mereka berangkat dari keterpaksaan. Nah, keinginan itulah yang bisa disebut sebagai mimpi.
Menurutku, orang akan sukses kalau dia berani untuk bermimpi setinggi-tingginya. Percayalah, dengan berangkat dari mimpi pasti kita akan meraih kesuksesan itu, dengan catatan diimbangi dengan usaha yang mumpuni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H