Azimatul Kuroma (2086206077)
Ikfina Hamida (2086206030)
Zumrotun Nakidah (2086206034)
Penggunanaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Karena itu, melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat guru dapat memilih atau menyesuaikan jenis pendekatan dan metode pembelajaran dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan, salah satu strategi model pembelajaran adalah Pembelajaran inkuiri.
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu ( benda, manusia, atau peristiwa ) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sementara itu, Bell (dalam Priansa & Donni, 2017, hlm. 258) menyatakan bahwa pembelajaran inquiry merupakan pembelajaran yang terjadi sebagai hasil kegiatan peserta didik dalam memanipulasi, membuat struktur, dan mentransformasikan informasi sedemikian rupa sehingga ia menemukan informasi baru. Bell lebih memilih untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dibalik pertanyaan, penyelidikan, atau pemintaan keterangan yang dilakukan oleh siswa dalam inquiry learning.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa inquiry learning adalah model pembelajaran menuntut peserta didik untuk melakukan proses dalam menemukan pengetahuannya secara mandiri lewat serangkaian investigasi, pencarian, eksplorasi dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan percobaan atau penelitian untuk memecahkan suatu masalah atau mengetahui suatu materi pengetahuan yang sedang dipelajari.
Kelebihan strategi pembelajaran inquiry menurut Roestiyah (2012, hlm. 76) adalah dapat membentuk dan mengembangkan (self-concept) pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ideide pokok dengan lebih baik, Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi, proses belajar yang baru, Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya, sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka, Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesanya sendiri, Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsic, Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang, Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu, Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri, Dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional, Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Selain memiliki keunggulan model pembelajaran inquiry juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Suherti dan Rohimah (2016, hal. 53) kelemahan model pembelajaran inquiry adalah Kesulitan pengontrolan kegiatan dan keberhasilan peserta didik, Model pembelajaran inkuiri sulit dilaksanakan karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar, Terkadang dalam implementasinya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering pendidik sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan, Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap pendidik.
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru. Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
Pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar. Dengan kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat dan mengerti dalam pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya kurang akan menimbulkan kebingungan dan akan tertinggal jauh pengetahuannya.
Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai guru kita harus menerapkan cara, dengan menyeimbangkan situasi atau kondisi di setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan siswa satu persatu sehingga kita sebagai guru bisa menyeimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas yang kita ajarkan tersebut. Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas.