Apoteker memegang peranan penting dalam sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia, tempat mereka bekerja bersama dengan profesional perawatan kesehatan lainnya dan membantu memastikan perawatan pasien yang optimal, keamanan pengobatan, dan hasil kesehatan yang lebih baik. Dalam lanskap perawatan kesehatan yang kompleks saat ini, peran apoteker telah berkembang secara signifikan, tidak hanya sekadar memberikan obat. Artikel ini akan memberikan informasi mengenai fungsi dan tanggung jawab penting apoteker dalam sistem pelayanan kesehatan.
"Apoteker dilatih untuk mengoptimalkan penggunaan obat dan meningkatkan hasil kesehatan masyarakat. Ketika apoteker menjadi anggota tim perawatan kesehatan, mereka dapat membantu meningkatkan penggunaan dan kepatuhan pengobatan, memperluas akses ke perawatan, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. Praktik farmasi semakin bergeser dari pemberian obat dan konseling pasien, menjadi penyediaan perawatan berbasis tim yang berpusat pada pasien di berbagai lingkungan perawatan kesehatan." Asosiasi farmasi amerika praktik farmasi.
Sebagai seorang apoteker yang berpraktik, perawatan pasien yang efektif terlihat melalui kegiatan- kegiatan seperti:
* Peracikan dan penyaluran obat-obatan
* Memberikan konseling kepada pasien mengenai terapi obat dan perangkat terapi terkait lainnya
* Evaluasi ulang dan penyesuaian rencana perawatan terkait pengobatan
* Melakukan tinjauan rejimen obat dengan pasien untuk membahas obat yang diresepkan dan menjelaskan interaksi antar obat
Prinsip-prinsip etika kedokteran menjadi pedoman praktik farmasi. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
* Otonomi (menghormati hak pasien untuk membuat keputusan)
* Maleficence (menghindari cedera atau bahaya pada orang lain)
* Kebaikan (mempromosikan apa yang baik dan bermanfaat)
* Keadilan (perlakuan terhadap orang lain secara setara dan adil)
* Rasa Hormat (Menjunjung tinggi nilai-nilai dan kemampuan rekan kerja dan profesional kesehatan
lainnya) Seorang apoteker harus menunjukkan integritas profesional. Para mentor fakultas yang melatih apoteker dalam nilai-nilai kejujuran dan akuntabilitas benar-benar peduli tentang dampak profesi yang luas terhadap kehidupan manusia dan menyadari pentingnya menanamkan dan menunjukkan nilai-nilai ini selama pelatihan. Ketika mencari program farmasi yang berkualitas, penting untuk mempertimbangkan bagaimana nilai-nilai yang dibutuhkan dari praktik farmasi yang etis dicontohkan melalui misi dan desain kurikulum. Apoteker memiliki pengetahuan luas dalam bidang ilmu biomedis dan farmasi, tetapi mereka juga ahli dalam menerapkan pengetahuan ini pada skenario dunia nyata. Sebagai advokat pasien, apoteker perlu memiliki kemampuan tajam untuk berpikir kritis melalui informasi khusus dan skenario kompleks untuk membuat keputusan etis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H