Pagi ini, seperti biasa saya selalu sarapan di kantor. Karena sudah tidak sempat lagi untuk sarapan di rumah. Biasanya saya selalu minta tolong teman untuk membelikan nasi pecel. Namun hari ini, sarapan saya beda dengan hari biasanya. Sarapan saya pagi ini nasi jagung ala Bu Ani.
Nasi jagung bu Ani saya beli ketika di perjalanan tadi, mengalami "keramaian" lalu lintas sehingga membuat mobil yang "disupiri" suami saya harus terhenti beberapa menit. Sambil menunggu lajunya kendaraan di depan saya, di sebelah saya ada seorang ibu, menjajakan dagangannya. Dagangan yang ditawarkan ada berbagai macam nasi, ada nasi jagung, nasi ayam suwir, dan nasi tongkol, dengan harga yang relatif murah, yaitu Rp.7000,- (baca : tujuh ribu rupiah).
Saya tanya suami, "mau sarapan apa pa?". Suami memilih nasi jagung. Dan akhirnya, sambil membuka kaca mobil, saya melambai ke Bu Ani dan berkata "nasi jagung dua ya bu!"
Nasi jagung Bu Ani, dibungkus daun pisang. Saat pertama membuka nasi jagung tersebut setiba saya di kantor, aroma jagungnya cukup tercium. Nasi jagung Bu Ani, memang tidak murni jagung, dicampur dengan beras putih. Komposisi lauk sebagai teman nasi jagung dengan harga murah meriah tersebut, terdiri dari urap, ikan teri, dan terong. Cukup memberi nuansa yang berbeda dengan nasi pecel yang biasa saya konsumsi.
Ternyata, dari literatur yang saya baca, dalam 100 gram nasi jagung mengandung kalori sebanyak 140 Kkal. Cukuplah untuk memberikan tambahan energi saya memulai kerja di hari ini. Dan ini sangat tepat untuk program diet saya, berhubung jarum timbangan sudah mengarah ke kanan terus.
Ternyata ada tujuh manfaat dari nasi jagung tersebut bagi mereka yang sedang melakukan program diet.
1. Mengandung serat
Serat dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Nasi jagung mengandung beta karoten yang merupakan sumber vitamin A. Vitamin A dapat menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3. Baik untuk kehamilan