Lihat ke Halaman Asli

Ike Soekarno

Anti riba

Hidup Terus Berjalan

Diperbarui: 26 November 2020   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikutip dari tweeter @dendonnn


Teriknya cuaca siang itu, tidak menyurutkan Mbah Padi untuk mengayuh sepeda tuanya menyusuri jalan kampung. Terlihat keringat sudah mulai menetes dari keningnya. Walaupun keringat sudah mulai mengucur deras, lelaki tua itu masih saja terus mengayuh dan mengayuh. Beliau tidak sendirian. Di belakangnya, ada Mbah Yu Gim yang berpegangan erat pada sadel sepeda itu.

Mbah Padi dan Mbah Yu Gim adalah sepasang suami istri yang tinggalnya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Di rumah petakan yang berukuran 2 m x 4 m, mereka tinggal bersama seorang cucu dari anaknya yang telah meninggal dunia. Rumah itu dibuatkan oleh warga dan mereka tempati hingga sekarang.

Dulu, semasa Mbah Padi masih muda, beliau bekerja sebagai buruh harian lepas di sebuah perusahaan, sedangkan Mbah Yu Gim membantu beberapa warga sebagai buruh cuci dan "tukang gosok" alias buruh setrika. Namun semenjak Mbah Yu Gim sakit-sakitan, pekerjaan itu ditinggalkannya. Mbah Padi pun demikian, bertambahnya usia menyebabkan beliau diberhentikan dari pekerjaannya. Kini Mbah Padi menghidupi istri dan cucunya dari hasil membantu warga kerja "serabutan" atau dari bantuan beberapa warga.

Keterbatasan hidup yang dijalani, tidak pernah membuatnya mengeluh. Semua dijalaninya dengan  ikhlas. Penghasilan minim yang diperoleh untuk membiayai kesehariannya, juga tidak membuatnya putus asa dan menyerah. 

Pagi hari, setelah Mbah Padi menyuapi istri tercintanya, dia berangkat untuk mencari kerjaan apa saja yang bisa mendatangkan uang. 

Namun, dengan kondisi yang serba kekurangan tersebut, keinginan kuat Mbah Padi untuk berbagi kepada sesama, tidak pernah surut. 

Sebagai contoh, di saat pelaksanaan kerja bakti di kampung, Mbah Padi pasti menyediakan minum, makanan ringan, dan bahkan membelikan rokok bagi warga yang bekerja bakti. Luar biasa bukan ? 

Kesetiaan terhadap pasangan, juga tidak diragukan lagi. Dengan kondisi Mbah Yu Gim yang sakit-sakitan, dan bahkan sedikit "stress" karena acap kali berteriak-teriak tidak jelas, Mbah Padi tetap merawatnya dengan baik dan penuh kesabaran.

Tanggungjawab sebagai seorang suami dan kepala keluarga tetap ditunjukkan terhadap pasangan hidupnya di kondisi apa pun. Sehat terus ya Mbah....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline