Lihat ke Halaman Asli

Ike Sholawati

Guru Ekonomi

Meningkatkan Semangat Siswa Saat Pembelajaran di Kelas Melalui Kegiatan Diskusi dan Presentasi

Diperbarui: 18 Januari 2023   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran di kelas dengan metode ceramah bagi sebagian besar siswa dirasa sangat membosankan, rasa lelah dan mengantuk akan membuat konsentrasi mereka dalam pembelajaran menurun. Durasi jam pembelajaran terasa lama bagi mereka saat pembelajaran di dalam kelas. Materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat terserap dengan baik oleh siswa.

Sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran menjadi rendah. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi maupun tes pada akhir bab yang cenderung rendah di bawah KKM yaitu 20 dari 36 siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Jika hal tersebut tidak segera dicari solusinya maka akan mempengaruhi hasil presestasi belajar siswa. Maka perlu adanya solusi agar semangat siswa saat pembelajaran di kelas dapat tumbuh dan terjaga.

Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memiliki peran penting untuk dapat mengemas pembelajaran yang menarik bagi siswa. Pembelajaran menarik akan membuat materi yang disampaikan lebih cepat terserap oleh siswa. Guru harus berani berinovasi dalam mengelola pembelajaran di kelas agar dapat menarik perhatian siswa. 

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakter materi dan kondisi siswa sangatlah berpengaruh. Metode pembelajaran yang menarik dapat dilihat dari antusias siswa saat pembelajaran berlangsung. Guru perlu merancang pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa di kelas sehingga akan mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Metode pembelajaran yang berupa diskusi dan presentasi kelompok dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran di kelas. Siswa diarahkan untuk melakukan kerja kelompok lewat diskusi. Pemberian materi diskusi berupa artikel mengarahkan siswa untuk belajar melalui masalah yang ditemukan dari hasil analisis artikel. 

Menurut Mukrimah (2014: 105), "diskusi  adalah  pembahasan suatu  masalah  yang  pelaksanaannya  dibagi  perkelompok,  yang  anggotanya  terdiri dari   3   sampai   6   siswa   yang   diakhiri   dengan   penyampaian   hasil   bahasan   oleh perwakilan anggota kelompok". 

Diskusi yang dilakukan siswa di dalam kelas dapat menggali potensi mereka dalam memecahkan permasalahan melalui studi kasus,melatih berpendapat dan melatih bekerja dalam tim. Kemampuan siswa yang tidak sama dalam menyerap materi dapat terbantu dengan kegiatan diskusi kelompok. 

Kasus atau permasalahan yang diberikan untuk dipecahkan bersama-sama dalam diskusi akan menjadi kegiatan yang menarik. Mereka secara bersama-sama mencari informasi dan mengumpulkan data-data yang mereka perlukan untuk menemukan jawaban dari kasus atau permasalahan yang diperoleh sebagai bahan diskusi

Setelah kegiatan diskusi selesai dilakukan dilanjutkan dengan penyampaian hasil diskusi kelompok yang dapat berupa laporan untuk dikomunikasikan/disampaikan kepada kelompok lain melalui kegiatan presentasi. Metode presentasi menurut  Novita  (2019:  23)  yaitu  "penyampaian  atau  menjelaskan  materi  atau masalah kepada peserta presentasi". Presentasi adalah metode pembelajaran yang mana  penyaji  dengan  menggunakan  media  tertentu  untuk  menyampaikan  materi kepada  pendengar  atau audience,  (Wiranty  &  Mastuti,  2018:  132). 

Kegiatan presentasi kelompok yang dilakukan setelah diskusi dapat menjadi sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa, karena informasi baru mereka dapatkan dari hasil menyimak presentasi kelompok yang tampil. Saat presentasi siswa dapat menggunakan media ppt, poster maupun peta konsep. Penyajian hasil diskusi dengan menggunakan media yang menarik dapat membuat para siswa yang menyaksikan prsentasi menjadi lebih fokus.

Hal ini didukung oleh penelitian Dortiana Marpaung (2018:367) menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran diskusi dan presentasi dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di kelas. Selain itu juga sejalan dengan temuan Sutantik (2014:78) hasil dari penelitian yaitu metode presentasi dan diskusi dapat meningkatkan pemahaman unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra. Kegiatan diskusi dan presentasi menjadi satu rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan. Respon dari audien berupa kritik dan masukan yang membangun dapat menjadi bahan evaluasi agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline