Seiring dengan berjalannya waktu stasiun televisi di Indonesia saling bersaing ketat dalam memberikan program terbaik untuk audience. Untuk dapat bersaing dengan stasiun televisi lainnya, sebuah stasiun televisi harus memiliki beberapa pogram acara yang menarik dan berbeda . Selain itu juga stasiun televisi sebagai salah satu media massa juga harus mampu mengikuti selera perubahan publik, ini untuk memperkirakan program mana yang akan menjadi keinginan utama penonton dalam waktu mendatang.
Berdasarkan perusahaan Nielsen Holdings N.V. untuk program acara Variety Show , Talk Show, dan Reality Show sepanjang Januari-September 2015 masing masing memiliki durasi tayang dengan rata-rata hampir 3000 jam tayang. Hal ini menjadi prestasi tersendiri bagi Surya Utama alias Uya Kuya sebagai public figure yang berprestasi dalam bidang presenter. Siapa yang tidak kenal Uya Kuya ?
Pria kelahiran Bandung, 4 April 1975 ini sebenarnya sering sekali kita jumpai di berbagai stasiun televisi di Indonesia. Bagaimana tidak? prestasinya di dunia entertainment hingga saat ini masih tetap bertahan. Memenangkan presenter acara talkshow dan reality show hampir 6 tahun berturut-turut tentunya adalah prestasi yang membanggakan.
Lalu kok bisa sih, acaranya beda hostnya tetap sama? ternyata Uya Kuya memiliki gaya khas sebagai karakter dirinya yang membuat program acara yang ia bawakan. Pada Program acara Pagi-pagi Pasti Happy (trans tv) , Pleboy Jaman Now (ANTV), Rumah Uya ( Trans 7) .
Paul Robert dalam artikelnya yang berjudul "Live From Your Office I It's" memandang bahwa setiap acara talkshow yang baik memiliki pembawa acara yang hebat, seorang yang berkepribadian kuat, yang memiliki tujuan untuk acaranya, dan mampu menyetel nada suaranya, seseorang yang mengerti kecakapan berkomunikasi, seorang yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang benar, yang membuat tamu-tamunya merasa nyaman, dan yang mampu terus menerus membangun hubungan dengan khalayak. pun seperti dalam buku Fred Wibowo yang berjudul Teknik Produksi Program Televisi menyebutkan bahwa letak kekuatan sebuah talkshow berada pada pembawa acaranya dan unsur lainnya hanya merupakan pendukung dari sebuah program talkshow.
Media merupakan alat untuk membangun sebuah citra (image), salah satunya adalah image seorang bintang (Carolina, Debby Natalia. 2014). "Bintang" adalah aktor atau aktris yang mencapai status yang luar biasa karena persona atraktif yang diprojeksikannya. Bintang adalah komoditas yang diproduksi oleh suatu lembaga entertainment dan dikonsumsi oleh publik, sedangkan image adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek . Kontrak seorang bintang mencakup baik tugas atau pekerjaan seorang bintang tetapi juga produk yang dikeluarkannya, yaitu image. Identitas dari seorang bintang dikonstruksi untuk keperluan komersial di berbagai sumber.
selain karena kiprahnya di dunia entertaint yang sudah dimulainya sejak 1999 dalam berbagai bidang namun gaya bicara, gesture dan kostum yang serba mahal inilah yang sampai saat ini masih menjadi ikon dari seorang Uya Kuya sebagai presenter yang tidak termakan oleh jaman. apakah anda setuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H