Lihat ke Halaman Asli

Bunga Terluka

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

haruskah diam saja
jika setangkai bunga terluka
di balik hujan yang berderu
dalam anggukkan pertanda setuju

merebaklah harumnya tiada henti
dalam caci maki duniawi katanya
dari malam sampai pagi lagi
hebat juga dia menggoda

terusik angin hujan semalam
mungkin dia lelah,
menabur derai-derai bunga di setiap keheningan
atau mungkin dia marah,
karena banyak diamku

pada ragu yang merasuk rindu, dalam pesanmu
yang bermakna ambigu kapan saja
di kursi kayu, di ruangan pengapku yang lesu
harus kuapakan bunga ini
supaya dia mengerti
kalau aku memang tak pandai bicara


*Susoh, 16 02 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline