Lihat ke Halaman Asli

Perut Kampung

Diperbarui: 2 Juli 2017   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah dengar istilah "perut kampung"? Kalimat ini maknanya adalah sindiran untuk orang-orang kalo makan makanan mewah, misalnya ala2 eropa bawaannya suka mules. Dan di Indonesia itu sering terjadi di musim lebaran kayak begini, hehehe... Biasanya kalo sudah makan banyak kue berbahan mentega ditambah minuman soda merah, hitam, bening plus sirup kuning dan hijau, maka bercampurlah semua itu di dalam perut yang kemudian pada akhirnya beberapa waktu kemudian akan bertanya "maaf ya, kamar kecilnya dimana?". Namun bagi yang sudah biasa mengonsumsinya mungkin biasa-biasa saja rasanya'

Hal itulah yang terjadi pada saya saat ini. Setiap pulang dari kunjungan lebaran dari rumah sanak keluarga atau teman pasti bawaannya mules. Sebabnya tentu saja karena mengonsumsi minuman-minuman yang sudah saya sebutkan diatas tadi. Namun disini saya tidak akan membahas mengenai curhatan saya mengenai rasa mules tersebut, tapi saya akan mengambil beberapa kesimpulan yang bisa menjadi hikmah dibalik istilah perut kampung ini. 

Menurut saya pribadi, dari segi kesehatan orang yang punya perut kampung ini akan sangat beruntung. Lho, kok bisa? Alasannya adalah karena perut ini adalah perut yang memiliki tingkat Securitas yang sangat tinggi, karena tidak semua jenis makanan bisa masuk di dalamnya. Hanya kategori-kategori makanan yang tidak mengandung bahan pengawet, pewarna, dan perasa sintetis yang diterima oleh perut ini.

Coba saja ketika ada teman kalian yang ditakdirkan memiliki perut ini, mereka akan sangat selektif memilih makanan yang mereka konsumsi. Bahkan ada jenis orang yang tidak bisa makan daging sama sekali, kalo makan bisa muntah, kalo makan yang mengandung bahan monosodium glutamat akan merasakan sakit kepala atau mual. Dan hal semacam ini saya dapati pada teman saya sendiri.

Adalagi yang mungkin tidak akan merasa mules atau muntah. Tapi akan timbul dari reaksi eksternal tubuhnya, misalnya muncul gatal-gatal, sampai pada tingkat kudisan. Biasa orang bilang alergi makanan. Hal ini sering terjadi pada anak-anak. Saya masih ingat dulu ada beberapa teman SD saya yang kalo makan makanan yang memilki kandung penguat rasa yang tinggi maka pada kaki dan tangannya kan terasa gatal dan bengkak.

Inilah hikmah dibalik reaksi tubuh yang seakan menolak kehadiran "benda asing berbahaya" yang masuk ke dalam tubuh. Dan jika kalian merasa memiliki kondisi seperti ini maka bersyukurlah. Sebab Tuhan telah membekali tubuh kalian dengan security system yang akan menyeleksi setiap makanan yang anda konsumsi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline