Gadis kecil itu selalu berlari
Menyongsong pagi untuk meraut pensil warna
Kertas putih buram selalu dibawanya
Meja kayu selalu menantinya
Setia di sudut kelas
Suka cita berbagi ruang
Menanti kertas buram dan pensil warna
Ia cantik dengan rambut panjangnya
Sedikit poni terjurai di antara alis mata
Jarinya lentik menggores ujung pensil biru
Hari itu ia membuat langit
Menggantung di atas gunung
Menata padi dengan ujung pensil hijau
Apakah harus ada matahari?
Matahari ada di ujung pensil jingga
Ia akan berlari ke sana
Meniti galengan sawah
Kakinya masih mungil
Ia akan sampai pada matahari itu
ketika kakinya dewasa
Ya,
Gadis kecil itu penuh senyum
Dan ia akan meraut kembali pensil warna lain
Sebelum ujungnya tumpul
Jakarta, 23092021.19.39 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H