Lihat ke Halaman Asli

Ika Yuni Purnama

Ika Yuni Purnama

Raden Gunopradonggo

Diperbarui: 24 Agustus 2020   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

setiap hari Minggu aku menyapanya pak de sepuh dengan membawakan gunting kuku kecil
aku mulai memotong kuku dari tangan yang keriput namun halus untuk seorang kakek, tangan yang setiap hari menulis hutuf seoerti batanh sapu lidi dengan pensil charcoal    

satu lidi untuk satu Gong
dua lidi untuk Kenong
tiga lidi untuk Slendro Pelog
seperangkat gamelan Yogyakarta
selalu menghadirkan kakek dalam hatiku
alat tabuh gamelan kakek seperti cangkul yang menggali sangat dalam setiap suara merdu gamelan menyelusup relung gendang telinga
saat suara Gong tertahan seperti memukul tanah keras tidak berpupuk, kakek akan mengolah cairan tembaga bercampur emas kuningan dengan penuh kesabaran

Kakek menempa hati ketika menempa tembaga
menempa budi ketika menempa emas kuningan
mengalir dan mengulir dalam darahku pada setiap potongan kuku

Aku memotong kuku seorang kakek Jawa,
seorang yang memberi dan mengabdi untuk seni gamelan
Salam hangat Raden Gunopradonggo

Jakarta, 24082020. 14.03 wib
Gunopradonggo adalah sebutan seorang yang mengabdi di Keraton Yogyakarta sebagai pembuat gamelan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline