Lihat ke Halaman Asli

Curanmor di Lingkungan Kampus, Salah Siapa?

Diperbarui: 10 Maret 2017   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Curanmor di Lingkungan Kampus. Salah Siapa?

Pencurian kendaraan bermotor atau lebih dikenal dengan Curanmor akhir-akhir ini sedang marak terjadi. Aksi kejahatan tersebut saat ini tidak hanya terjadi di tempat sepi saja melainkan sudah mulai merambah ke lingkungan perumahan, lokasi wisata, pusat perbelanjaan, bahkan juga sudah masuk lingkungan kampus dan pusat pendidikan lainnya.

Seperti yang dikeluhkan oleh beberapa mahasiswa Universitas Mataram, di mana ulah pencurian motor ini sudah semakin merajalela. Area yang menjadi langanan Curanmor adalah Area Parkir Mahasiswa di setiap Fakultas. Padahal area tersebut sudah dijaga oleh beberapa petugas keamanan. Hal inilah yang menyebabkan keresahan dan terusiknya rasa aman mahasiswa yang terkadang berdampak pada tingkat konsentrasi ketika mengikuti perkuliahan.

Selain itu, salah satu faktor penyebab aksi kejahatan yang dikeluhkan  mahasiswa adalah kinerja para petugas kemanan yang dianggap kurang optimal dalam menjalankan tugasnya. Mengingat jumlah kendaraan mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah petugas keamanan yang ada.

Jika hal ini tidak segera ditindaklanjuti, maka besar kemungkinan jumlah kendaraan yang hilang di lingkungan kampus akan semakin banyak. Bayangkan saja area parkir yang cukup luas dengan ribuan kendaraan bermotor yang parkir berjejer hanya dijaga oleh dua sampai tiga petugas keamanan. Hal ini tentunya sangat tidak wajar mengingat daya kontrol para petugas juga sangat minim yang berdampak pada kinerja yang kurang optimal. Apabila keadaan tersebut tetap dipaksakan maka peluang hilangnya motor mahasiswa semakin besar seakan pendayagunaan petugas keamanaan tidak berfungsi. Sehingga tentu saja akan sangat merugikan mahasiswa terlebih lagi yang telah melakukan kewajibannya membayar fasilitas kampus.

Semestinya pelayanan dalam lingkungan kampus ataupun lingkungan pendidikan lainnya perlu mendapat perhatian lebih. Mengingat efek domino yang ditimbulkan dari pelayanan tersebut dapat menentukan kenyamanan ataupun keamanan yang dapat memengaruhi kualitas lulusannya. Terlebih untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada. Coba bayangkan Apabila mahasiswa sudah tidak merasa nyaman dan aman maka konsentrasinya akan terganggu dan pastinya  menyebabkan mereka tidak fokus pada kegiatan perkuliahan. Sehingga akan berdampak nantinya pada kompetensinya. Akibatnya akan memperburuk kualitas lulusan dan keadaan pendidikan bangsa ini. Jadi sudah jelas jika hal di atas memiliki efek domino yang dapat berdampak buruk.

Oleh karena itu perlu adanya pembenahan sistem keamanan di lingkungan kampus ataupun lingkungan pendidikan lainnya yang dapat meminimalisir aksi kejahatan tersebut. Selain itu, Sinergitas para pelaku pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk membangun sistem keamanan yang baik. Salah satu  alternatif untuk meningkatkan keamanan yang dapat diterapkan adalah dengan memperketat jalan keluar masuk kampus ataupun sekolah, menambah petugas keamanan yang lebih profesional dan juga memasang kamera pengintai atau CCTV di setiap lokasi yang dianggap berpeluang terjadinya aksi kejahatant. Dengan demikian dapat membantu mengoptimalkan kinerja petugas keamanan dan memberikan rasa aman bagi mahasiswa yang menggunakan kendaraan bermotor di lingkungan kampus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline