radio zaman dulu
yudiupn.wordpress.com
Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan keadaan radio masa kini, setelah kuliah Komunikasi Massa beberapa hari yang lalu saya baru sadar betapa radio merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi perkembangan bangsa Indonesia khususnya dan bagi dunia umumnya.
Radio merupakan tehknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi (proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal) dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Pada tahun 1901 radio pertama kali ditemukan, oleh Guglielmo Marconi yang merupakan insinyur listrik Italia. Penemuam Guglielmo Marconi merupakan pencetus awal ditemukannya perangkat-perangkat lain yang memanfaatkan gelombang elektromagnet seperti: televisi, telepon, dan lain-lain.
Perkembangan radio di Indonesia dimulai pada tahun 1911 angkatan laut kerajaan Belanda pertama kali mengoperasikan fasilitas radio komunikasi di Sabang. Tahun 1925 setelah PD II berdiri Batavia Radio Society, tahun 1939 berdiri NIROM (Nederland Indishe Radio Omroep Maatschappi). Baru pada tahun 1942 ketika Jepang masuk ke Indonesia, Jepang menghentikan radio yang sudah beroperasi . kemudian mendirikan lembaga penyiaran baru yaitu Hoso Kanri Kyoko yang merupakan cikal-bakal RRI (Radio Republik Indonesia).
Baru pada tanggal 11 September 1945 RRI berdiri. Peran awal RRI adalah stabilisator dan instrumen perekat NKRI, pada awal kemerdekaan belum banyak media komunikasi yang bisa mengabarkan suatu peristiwa secara lansung dan menyeluruh. Dengan adanya radio terutama RRI pada masa itu digunakan untuk mengabarkan bahwa Indonesia sudah merdeka.
RRI juga berperan mengabarkan secara strategis pada khalayak tentang adanya pemberontak yang dapat mengancam kesatuan NKRI. Pengintegrasian wilayah , menyuarakan nasionalisme bangsa dengan jargon “ Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”. Semboyan RRI sekarang “sekali diudara tetap diudara”.
Tahun 1980 merupakan masa emas radio di Indonesia, dikarenakan banyaknya pemasang iklan yang menggunakan jasa radio.Penyebabnya adalah iklan di (televisi) TV dilarang.
Tahun 1991 radio mengalamai masa kemunduran, dikarenakan banyaknya muncul TV swasta sehingga pemasang iklan berpindah ke TV. Menurut saya kemunduran masa radio bukan hanya tahun 1991, tetapi saat ini juga radio menjadi minoritas bagi masyarkat modern dalam mengetahui informasi. Walaupun saat ini perkembangan radio di Indonesia cukup pesat, dengan banyaknya radio-radio swasta yang bermunculan.
Saat ini lebih praktis dan efisien mendengarkan radio karena banyak keuntungan dari radio seperti radio dapat menjangkau hampir seluruh warga negara dalam masyarakat, setiap waktu, setiap tempat, dan melibatkan siapa saja (bahkan orang buta huruf) serta di mana saja. Pendengar radio tidak harus tetap berada di depan pesawat radionya, tidak seperti menonton TV.
[caption id="attachment_224159" align="aligncenter" width="300" caption="radio zaman sekarang"]
[/caption] appinformatica.com
Mendengarkan radio dapat dilakukan sembari melakukan hal-hal lainnya, berpindah tempat, tetapi harus tetap dengan konsentrasi tinggi. Hal ini berarti lebih banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal lainnya, sambil dapat mendengarkan/ menikmati suara radio. Dan terutama radio adalah media elektronik termurah, dibandingkan dengan media lain, jangkauan lebih luas kepada masyarakat dengan tingkat ekonomi yang rendah.
Radio mempunyai peranan yang sangat penting bagi di awal-awal kemerdekaan di Indonesia. Tapi kenyataanya saat ini radio mulai tersingkir. Dengan adanya media komunikasi yang lebih mudah/praktis seperti TV dan internet. Sekarang orang lebih suka mengakses TV daripada radio. Karena lebih mudah menerima informasi/pesan yang disampaikan dan lebih puas kalau melihat tayangannya.
Radio hanya menjadi teman bagi mereka yang jauh dari jangkauan siaran TV, makin jauh dengan generasi muda khususnya anak-anak yang sudah sangat dimanjakan dengan acara TV. Semoga dengan mengerti betapa penting peran radio, kita dapat membudayakan radio sebagai sarana informasi sehari-hari sehingga radio tidak akan hilang terbawa zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H