Bagi warga bojonegoro mungkin sudah tidak asing lagi dengan minuman yang satu ini. Selain rasanya yang enak dan segar, sekaligus bisa menghangatkan badan di malam hari. Wedang tape hitam sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin di malam hari pada musim kemarau.
Wedang tape gerdu suto terbuat dari campuran tape, ketan hitam dan aroma khas jahe. Khasiat dari jahe inilah yang bisa menghangatkan badan di malam hari. Paduan rasa manis dan gurih menjadi satu kenikmatan spesial dalam segelas wedang tape. Warung yang sudah berdiri sejak tahun 1950 an ini menjadi salah satu ikon kuliner khas kota Bojonegoro.
Selain menyediakan wedang tape, warung gerdu suto juga menawarkan menu rujak cingur yang tak kalah nikmatnya. Seporsi rujakcingur terdiri dari lontong, tahu, daun bayam dan tentunya daging cingur yang empuk banget. Rujak cingur terasa lebih komplit jika ditambah dengan kerupuk klentheng khas Bojonegoro.
Warung gerdu suto ini buka mulai pukul 18.00-23.00 WIB. Namun disarankan untuk datang sebelum jam 11 malam, jika ingin menikmati minuman spesial ini. Karena, sejak mulai buka warung ini selalu ramai diserbu penikmat kuliner rujak dan wedang tape. Dan biasanya selalu habis sebelum jam 11 malam. Pengunjung bukan hanya dari wilayah Bojonegoro saja, tetapi banyak juga yang berasal dari daerah Tuban, Cepu dan Blora.
Seporsi rujak cingur dibanderol dengan harga 15ribu, sedangkan satu gelas wedang tape hitam dihargai 8ribu saja. Lokasi warung gerdu suto terletak di Jalan K.H Mansyur atau tepatnya sebelah timur gerdu suto/pertigaan Desa Ledok Wetan, Bojonegoro.
Selain mencoba kenikmatan wedang tape ketan hitam, kalian juga bisa mencoba kuliner khas Bojonegoro lainnya yang mengundang selera seperti, Mie godhog cipto roso, Nasi Pecel dan Kikil Saritong, Sate Kambing Pak Tondho dan lain-lain.
Gimana tertarik untuk mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H