Kemampuan bicara remaja dianggap sebagai mekanisme penting dari aktivitas intelektual. Beberapa orang menganggap kemampuan bicara sebagai bentuk untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Dalam kecakapan berbicara, kita tidak terpaku dengan bahasa formal dan baku, tetapi terdapat bahasa yang santai untuk percakapan sehari-hari.
Penggunaan bahasa ini dikenal dengan istilah slang. Slang adalah penggunaan bahasa atau kata-kata non-standar yang digunakan dalam percakapan, untuk menyatakan sesuatu yang baru ataupun sesuatu yang lama dengan cara penyampaian yang baru.
Slang juga dikenal sebagai jargon atau bahasa gelandangan, kata dan frasa tidak resmi, dibawah standar, lebih pendek menurut konten fisik dalam kata-kata daripada bahasa konvensional (Aigbovia, 2016). Asal slang sendiri tidak bisa ditentukan, tetapi diprediksi bahwa sudah digunakan sejak lama. Slang yang pertama dalam bentuk tertulis ditemukan di London dan diprediksi ditulis pada tahun 1800-an.
Adapun ciri-ciri slang sebagai berikut:
1. Bersifat informal
2. Sinonim untuk kata-kata formal
3. Lebih sering diucapkan ketimbang ditulis
4. Digunakan oleh orang-orang yang sudah akrab (Eriksen, 2010: 12-13)
5. Dipandang tabu oleh seseorang yang berada di kelas atas (Eriksen, 2010: 12-13)
6. Dapat berbentuk tidak sopan (Eriksen, 2010: 12-13)