Lihat ke Halaman Asli

IKASSLAV

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Sambo: Seni Bela Diri Asal Rusia

Diperbarui: 19 Desember 2022   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK


Sejarah Sambo
Di negara Rusia terdapat sebuah olahraga bela diri yang bernama Sambo. Kata Sambo merupakan kronim dari  (SAMozashchita Bez Oruzhiya) yang berarti "bela diri tanpa senjata". Olahraga bela diri ini adalah perpaduan bela diri Judo dan Gulat. Bela diri shambo berfokus pada kemampuan kontrol dan kuncian kaki.

Bela diri Sambo diciptakan oleh warga Uni Soviet yang bernama Vasily Oshchepkov yang lahir pada tanggal 6 Januari 1893 dan pernah menempuh pembelajaran atau menimba ilmu di Tokyo, Jepang. Saat itu, Oshchepkov sangat menyukai bela diri judo dan ia berniat membawa bela diri tersebut ke Rusia. Namun, ia malah mengadaptasikannya bela diri Jepang dengan Rusia, sehingga tercipta perpaduan bela diri Judo dengan bela diri Gulat.

Olahraga Shambo sangat populer di Uni Soviet pada era 1940-an dan seni bela diri ini sering digunakan oleh militer. Namun, lambat laun, sambo hampir hilang kepopulerannya. Pada tahun 1937, ketegangan antara Uni Soviet dan Jepang meningkat. Pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin, paranoid terhadap mata-mata Jepang. Hal ini membuat hubungan dekat antara Oshchepkov dengan Jepang mendaratkannya di gulag atas tuduhan sebagai mata-mata.

Butuh upaya orang ketiga, Anatoly Kharlampiyev, salah satu murid Oshchepkov, untuk menyelamatkan sambo dengan menulis ulang sejarah sambo dengan menekankan akar gaya bertarung Rusia. Akhirnya, pada tahun 1938, sambo dinyatakan sebagai Seni Bela Diri Tanah Air oleh Komite Olahraga Negara Seluruh Uni Soviet dan menjadi olahraga tempur resmi bangsa. Peresmian ini tidak akan terjadi tanpa kecerdasan dan intervensi Kharlampiyev, sehingga ia secara resmi dikenal sebagai "Bapak Olahraga Sambo".

Penyebaran Sambo
Sambo pertama kali mulai menyebar ke luar Rusia pada tahun 1960-an dan 1970-an saat banyak praktisi sambo mulai ikut berkompetisi di judo internasional. Kemudian, pada tahun 1968, International Federation of Associated Wrestling Styles (FILA) mengakui sambo sebagai gaya gulat internasional bersama judo dan gulat Yunani - Romawi.

Pada tahun 1968, seorang pengungsi politik kelahiran Rusia dari Cekoslowakia bernama Boris Timoshin datang ke Amerika Serikat dan tertarik untuk mengajar sambo dengan melanjutkan pelatihannya sendiri. Semua klub seni bela diri yang ia dekati menolaknya, jadi dia pergi ke Young Men's Christian Association (YMCA) kota New York di 23rd Street. 

Di sana, ia menemukan persahabatan dan tempat untuk mengajar dan berlatih. Meski Timoshin hanya mengajar sambo di sana sampai tahun 1971, ia meninggalkan kesan yang tak terhapuskan dan menjadi legenda di komunitas sambo. Timoshin adalah orang pertama yang mengajar sambo di AS dan dikenal sebagai "Pelatih Sambo Pertama Amerika"

Pada pertengahan 1980-an, kompetisi sambo menjadi populer dan pada tahun 1985, olahraga tersebut mendapatkan organisasinya sendiri dengan nama SAMBO International Federation (FIAS). Namun, baru pada tahun 1995 ketika Oleg Taktarov, seorang pesaing olahraga sambo dengan sabuk hitam judo Rusia, memenangkan UFC 6, sambo itu benar-benar mendapatkan pengakuan yang lebih luas. Sejak saat itu, semakin banyak petarung UFC yang menambahkan teknik sambo ke dalam rangkaian keahlian mereka. 

Demonstrasi sambo ditampilkan sebagai bagian dari upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow, Rusia. Namun, sambo belum menjadi olahraga olimpiade resmi, meskipun ada upaya keras dari komunitas sambo dan dukungan kuat dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Seperti kebanyakan seni bela diri, sambo juga memiliki filosofi yang mengedepankan pengembangan pribadi, disiplin diri, persahabatan, dan rasa hormat. Sambo juga mempromosikan nilai-nilai ini untuk meningkatkan kekuatan, stamina, dan daya tahan, sehingga sambo termasuk seni bela diri ideal untuk orang dewasa dan anak-anak.


Teks : Departemen Olahraga IKASSLAV 2022 dan Nusapati
Editor : Latifah Latif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline