Lihat ke Halaman Asli

IKA SETYANINGSIH

Guru Bahasa Inggris

Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Perspektif Lain (I)

Diperbarui: 19 Maret 2023   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PERSPEKTIF LAIN

 

Menurut Tomlinson (2001), Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa keputusan yang sesuai akal pikiran (common sense) yang disusun oleh guru dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid, dan berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Terdapat keterkaitan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan beberapa topik dalam pendidikan. sebagai berikut:

 

  • Filosofi Pendidikan

Salah satu filosofi pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem “among”, guru harus dapat menuntun peserta didik untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhatiakan setiap peserta didik. Filosofi Pendidikan Indonesia yang bersumber pada pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang berpihak kepada peserta didik perlu dimaknai dengan baik agar dapat menjadi landasan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang berorientasi pada kenutuhan peserta didik. Sehingga pada penerapannya nanti guru dapat lebih mudah mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan oleh guru sebagai bentuk keberpihakan kepada peserta didik dan memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk belajar sesuai keinginan, minat dan potensi yang dimilikinya. Profil Pelajar Pancasila dengan enam dimenasi yaitu 1. Berakhlak Mulia · 2. Berkebinekaan Global · 3. Gotong Royong · 4. Mandiri · 5. Bernalar Kritis · 6. Kreatif. Sama halnya dengan pembelajaran berdiferensiasi, Profil Pelajar Pancasila ini harus terintegrasi dalam pembelajaran melalui penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi

  • Pembelajaran Sosial Emosional

Pembelajaran Berdiferensiasi hadir sebagai bentuk pengajaran efektif untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memahami profil peserta didik agar lebih mendalam mengenal peserta didik termasuk kemampuan emosional peserta didik dalam belajar. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru akan mudah melatih sosial dan emosional para peserta didik. Dalam hal ini guru juga menerapkan kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam Pembelajaran Sosial Emosional dengan baik. Misalnya, jika peserta didik tidak mengerjakan tugas dengan baik maka guru tidak marah dan menjustifikasi peserta didik tersebut dengan istilah negatif namun guru dapat berempati dan mengendalikan diri dengan mendengarkan alasan peserta didik tersebut untuk pengambilan keputusan secara bertanggung jawab sesuai dengan alasan yang telah di kemukakan peserta didik tersebut.

  • Prinsip Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif

Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu bentuk pembelajaran efektif yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Peserta didik mempunyai karakteristik masing-masing atau berbeda satu sama lain. Perbedaan karakteristik terkait dengan profil belajar, minat, dan kesiapan belajar. Ini berarti bahwa guru tidak semestinya memperlakukan peserta didik dengan perlakuan yang sama sehingga potensi belajar peserta didik dapat dioptimalkan. Konsep inilah yang disebut dengan pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) yang sangat memperhatikan karakteristik masing-masing peserta didik. Dengan mengintegrasikan aspek-aspek diferensiasi konten, proses dan produk pada pembelajaran berdiferensiasi guru akan merancang pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber dan media pembelajaran, melakukan berbagai cara untuk membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai kemampuan peserta didik dan mengintruksikan produk yang akan dibuat peserta didik diakhir pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuan peserta didik. Perancangan modul ajar juga perlu diintegrasikan dengan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan aspek-aspek diferensiasi konten, proses dan produk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline