Bagaimana peran pendidikan dalam perkembangan kemampuan social emosional peserta didik?
Belajar merupakan proses mengetahui sesuatu dari tidak tahu menjadi tahu, mengerti, menerapkan, menganalisis, mensintesa, dan menciptakan. Sosial merujuk pada suatu kondisi dimana terdapat orang-orang yang saling berinteraksi dan berhubungan timbal balik. Sedangkan emosional adalah suatu sifat perasaan atau emosi yang dapat dimiliki oleh seseorang yang berpengaruh terhadap tindakannya. Sosial emosional berarti perasaan-perasaan yang dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhi tindakannya dalam berinteraksi dan berhubungan didalam kehidupan social seseorang.
Perkembangan sosial emosional anak perlu didukung oleh lingkungan sekitar termasuk lingkungan sekolah. Pembelajaran social emosional adalah proses belajar untuk melatih anak mengenali emosi dan mengendalikannya untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab. Kegiatan-kegiatan yang dapat melatih perkembangan social emosional anak dapat dilakukan baik dilakukan pada saat pembelajaran, kegiatan rutin sekolah dan peraturan-peraturan sekolah. "Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning" (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial-emosional menjadi 5 komponen yaitu: Self-awareness (Kesadaran diri), Self -management (Manajemen diri), Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab), Social awareness (kesadaran sosial), Relationship skills (keterampilan sosial).
Kegiatan yang dapat diterapkan dalam kegiatan mengajar adalah menerapakan ide-ide kegiatan yang dapat melatih kemampuan social emosional peserta didik dengan menghubungkannya dengan pembelajaran. Seperti pada kompetensi mengenali emosi dapat dilakukan melalui kegiatan refleksi pembelajaran. Kompetensi managemen diri dapat dilakukan dengan memberikan ice breaking. Kompetensi kesadaran social yang dapat dilakukan dengan kegiatan memilih teman kelompok. Kompetensi keterampilan social yang dilakukan dengan bekerjasama dalam kelompok. Dan kompetensi pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan meminta peserta didik untuk memilih tema-tema yang mereka sukai untuk merancang suatu produk.
Kemungkinan yang menjadi tantangan yang akan dihadapi dalam proses pembelajaran materi ini adalah memahami dan menerapkan cara mengelola emosi diri sebagai guru. Sebagai siapapun kita hidup didunia ini kita harus dapat mengendalikan emosi kita baik emosi positif dan emosi negatif agar kita dapat mengambil tindakan-tindakan rasional yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Mengenali dan mengelola emosi yang baik dapat membantu kita untuk menempatkan diri kita pada kehidupan social kita, bekerjasama dengan orang lain dengan baik dan mengambil keputusan bijak. Mengelola emosi terkadang tidak menjadi hal yang mudah karena factor-faktor tertentu sepert banyak fikiran, kelelahan, daya tahan tubuh yang menurun dan kurang tidur. Maka kesabaran yang besar sangat dibutuhkan untu mengelola emosi kita disaat banyak sekali hal-hal negatif yang kita alami.
Hal ini menarik dari pembelajaran ini adalah manusia tidak hanya harus mengendalikan emosi negatif seperti marah, kecewa, sedih, khawatir dan lain-lain tetapi juga seharunya dapat mengendalikan emosi positif seperti bahagia dan puas. Hal ini bertujuan agar kita tidak menunjukkan emosi kita secara berlebihan yang dapat berakibat merugikan orang lain. Keterampilan yang sangat dibutuhkan seorang guru agar bisa bertahan menghadapi berbagai masalah yang ada, mampu menyelesaikannya dengan baik, serta mengajarkan kepada peserta didik agar peserta didik juga bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan juga mengambil peran penting dalam mengembangkan kempuan social emosional peserta didik hal ini sejalan dengan pendidikan yang berpihak kepada murid dan pendidikan karakter. Peserta didik tidak hanya dituntut memahami ilmu pengetahuan dan aplikasinya saja tetapi mempunyai kecerdasan social emosional yang baik juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H