Pernah merasa merinding ketika mendengarkan sebuah komposisi musik?
Rasa merinding yang biasanya menjalar si sekitar tengkuk, bahu, dan lengan serta membuat bulu kuduk berdiri ini dikenal dengan istilah Frisson.
Ya, frisson merupakan istilah Perancis yang berarti "aesthetic chills." Rasanya seperti gelombang kenikmatan yang mengalir di seluruh kulit. Frisson kerap disebut juga sebagai orgasme kulit.
Sebenarnya frisson ini tak hanya melanda ketika seseorang mendengarkan komposisi musik, namun dapat pula terjadi saat melihat lukisan, menonton film sedih atau melakukan kontak fisik dengan orang lain. Namun, tak semua orang di dunia ini mengalami frisson saat mendengarkan musik.
Apa yang menyebabkan seseorang merasakan sensasi merinding ketika menikmati sebuah komposisi musik atau karya seni lainnya?
Musik yang mengundang efek frisson atau merinding/menggigil ini biasanya mencakup harmoni yang tak terduga, perubahan volume yang tiba-tiba, atau suara solois yang muncul di sela-sela gemuruh suara paduan suara. Tiga hal tersebut merupakan pemicu frisson yang sangat umum karena di luar ekspektasi para pendengar.
Matthew Sachs, PhD dari University of Southern California merilis hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa tidak semua orang dapat merasakan frisson saat mendengarkan musik.
Ya, dalam penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa orang yang kerap mengalami frisson memiliki otak dengan volume serat yang menghubungkan korteks pendengaran ke area yang memproses emosi jauh lebih tinggi daripada yang tidak pernah merasakannya.
Semakin banyak serat dapat diartikan semakin efektif komunikasi antara kedua area otak tersebut. Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami frisson lebih mampu merasakan emosi yang lebih ekstrim.
Sachs juga merasa yakin pada potensi musik sebagai media terapi. Ya, karena musik dapat digunakan untuk mengatur emosi sehingga ia berharap dapat digunaka sebagai terapi pengidap manik depresif.