Berbicara tentang Pearl Jam gak akan ada habisnya. Band yang saya gemari lagu-lagunya sejak remaja itu memiliki nomor-nomor menawan, baik yang ada di album studio, live, kompilasi, dan B-sidenya.
B-side atau sisi-B merupakan rekaman sekunder yang kurang mendapatkan perhatian dibandingkan rilisan utama yang disebut A-side atau sisi-A.
Istilah ini berasal dari membalik piringan hitam atau vinyl di mana kita dapat mendengarkan lagu-lagu yang tersisa. Saya mah gak punya piringan hitam, punyanya piring saji jadi dulu mendengarkan lagu-lagu rekaman B-side ya dari radio kesayangan.
B-side kini telah menjadi istilah yang lebih umum yang merujuk pada rilisan musik di luar trek utama dan single yang ingin dipromosikan secara masif oleh sang artis.
Dalam B-side biasanya terdapat beberapa lagu yang tidak dijagokan sama sekali, tidak pas dengan albumnya atau lagu yang tidak lolos seleksi pihak label karena kurang cocok dengan selera pasar.
Rekaman B-side kerap kali menyertakan lagu baru namun ada pula yang berupa versi alternatif atau remix. Kini B-side tak hanya ada untuk nomor-nomor yang saya sebutkan di atas namun dapat pula berupa bonus trek.
Nah, Pearl Jam memiliki beberapa lagu B-side dan rare tracks yang berada di album kompilasi dan album live yang menurut saya memiliki kekuatannya tersendiri. Bagi penggemar militannya, pasti tahu lah ya lagu apa saja.
Kita mulai dengan "Yellow Ledbetter." Lagu ini merupakan nomor B-side yang sangat saya sukai dan lahir selama sesi untuk debut album "Ten."
Terinspirasi dari nomor "Little Wing" milik Jimi Hendrix, lagu yang memiliki pesan anti perang ini digarap langsung oleh Eddie Vedder, Mike Mc Cready, dan Jeff Ament saat di studio rekaman.
Mungkin karena terlalu mirip dengan "Little Wing" maka "Yellow Ledbetter" dilempar ke B-side untuk single "Jeremy."