Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Cradle of Filth, Band yang Tak Ingin Terkekang oleh Genre

Diperbarui: 27 Juli 2022   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cradle of Filth | sumber : www.gbhbl.com

Seram tapi komedi, begitulah yang saya rasakan ketika pertama kali melihat penampakan Dani Filth  vokalis band extreme/black metal Cradle of Filth.

Yap, pria yang kini berusia 48 tahun itu sepertinya memiliki gestur dan gurat komedi di wajahnya, jadi mau didandani seseram apapun tetap saja ada bau-bau kocaknya.

Cradle of Filth telah menyemarakkan musik metal sejak tahun 1991 silam, tapi saya baru beberapa tahun ke belakang mendengarkan beberapa lagu band yang musiknya dipengaruhi oleh sastra gothik, mitologi, dan film horor ini.  

Berangkat dari genre black metal dengan ciri khas vokal tinggi melengking, riff-riff gitar cepat, hentakan drum yang meledak-ledak, dan penampilan menyeramkan termasuk  outfit kulit berpaku, Cradle of Filth memulai pengelanaannya di dunia musik metal dengan membuat tiga album demo yang mereka kerjakan selama 2 tahun di awal karir bermusiknya.

Tiga album itu masing-masing berjudul "Invoking the Unclean", "Orgiastic Pleasure", dan "Total Fucking Darkness."  Dari judulnya saja sudah provokatif dan langsung bikin kritikus musik bertanduk.  

Band asal Suffolk Inggris ini lalu mulai malang-melintang di beberapa festival musik metal seperti Ozzfest, Download, dan Sziget Festival.

Setelah namanya mulai dikenal, grup metal yang kini beranggotakan Dani Filth, Martin 'Marthus' karoupka, Daniel Firth, Marek 'Ashok' merda,  Donny Burbage, dan Zoe Marie Federoff ini merilis album pertama mereka yang bertajuk "The Principle of Evil Made Flesh."  Album debutan ini langsung membuat Cradle of Filth memuncaki piramida band black metal.  

Pada tahun 1996, Cradle of Filth merilis mini album berjudul "Vampire or Dark Faerytales in Phallestein" yang terdiri dari 6 lagu.  Satu tahun kemudian, album kedua mereka masuk pasaran dan diberi judul "Dusk and Her Embrace."

Diantara pergantian line-up,  band yang berdiri tahun 1991 ini merilis album ketiga berjudul "Cruelty and the Beast" dan dilanjutkan dengan "Midian" yang memiliki sound cukup megah dan berbeda dengan album-album sebelumnya.  Mereka pun kembali ke warna klasiknya di album "Bitter Suites to Succubi."

"Lovecraft and Witch Hearts" meluncur sebagai album antologi ganda.  Akan halnya "Damnation And A Day" bernafaskan suara berat mereka yang khas walaupun agak ngepop.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline