Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Pancake Peuyeum, Satset Bikinnya Mantul Rasanya

Diperbarui: 26 Maret 2022   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Salah satu scene dalam drama Korea "Boys Over Flowers" yang saya sukai adalah ketika Ji Hoo membuat pancake untuk dijadikan menu sarapan bersama Jan Di.  Ya, pancake atau di Indonesia dikenal dengan sebutan panekuk merupakan salah satu menu sarapan yang mudah dibuat. Tinggal sat set sat set, jadi deh!

Masih ingat Otzi, pemilik tato tertua di bumi?
Ternyata makanan terakhir yang dikonsumsi oleh Mamas Otzi ini berupa pancake loh.  Ya, di dalam perut manusia es yang muminya ditemukan pada tahun 1991 itu  terdapat gandum einkorn giling dan remahan arang yang menunjukan bahwa pancake tersebut dimasak di api terbuka.

Dulu, orang Yunani dan Romawi kuno memakan pancake bersama madu.  Di Amerika, pancake yang dibuat dengan tepung jagung dikenal dengan nama flapjack, hoe cake, atau Johnny cake.

Bentuk pancake ini bulat rata ya saudara-saudara dengan ketebalan tertentu.  Biasanya pancake dinikmati dengan kucuran sirup maple, madu, krim kocok, selai coklat atau taburan gula halus.

Pancake terkenal di berbagai negara dengan sebutan khasnya masing-masing seperti Classic American Pancake (Amerika), Farinata (Italia), Pannukakku (Filipina), Pfannkuchen (Jerman), Crepes (Perancis), Bing (China), Hotteok ( Korea), Dosas (India), dan Kabalagala (Uganda).  Akan halnya di Indonesia, apem dan serabi memiliki kemiripan dengan pancake namun bahan dasarnya tepung beras.

Kini, bahan pancake berkembang sedemikian rupa dengan berbagai campuran di dalamnya, salah satunya adalah peuyeum atau tape singkong.

Di Bandung, peuyeum merupakan makanan tenar.  Pokoknya gak sah bila bertandang ke Bandung tanpa mencicipi peuyeum.  Iya dong, Ceu Nining Meida bahkan berdendang tentang peuyeum dalam lagu yang diciptakan oleh Pak Sambas Mangundikarta.  Katanya, peuyeum itu ada ...

Di mana-mana di kampung di kota
'tos kakoncaran duh nikmat rasana
Sampeu asalna nu direka-reka
naon namina duh matak kabita
Peuyeum Bandung kamashur 
pangaosna
'teu luhur ku sadaya kagaleuh sepuh jeung murang kalih
Mangga cobian ulah panasaran
peuyeum ti Bandung henteu sembarangan

Menurut catatan sejarah peuyeum Bandung ini berasal dari daerah Cimenyan.  Daerah ini berupa perbukitan yang terbentang dari Bojong Koneng hingga perbatasan Cilengkrang.  Masyarakat wilayah itu telah mengolah sampeu eh singkong menjadi peuyeum atau tape sejak tahun 1800-an. Dulu singkong ini adalah makanan pokok jadi di mana-mana orang menanam sang singkong. Nah, karena hasil panennya banyak maka dari pada sisa dan mengering, dibuatlah peuyeum.

Proses pembuatan peuyeum sangat mudah yaitu singkong yang telah dikupas, dicuci bersih, direbus 2 kali lalu ditiriskan, setelah itu ditaburi ragi.  Biasaya singkong yang telah beragi itu dimasukan ke dalam keranjang dengan dialasi daun pisang terlebih dahulu.  Proses fermentasinya memakan waktu 2-3 hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline