Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Pennywise, Band Punk yang Tak Biasa

Diperbarui: 15 Oktober 2021   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pennywise|Sumber: Facebook/JC Photography via Dailyhive.com

Tak terasa 25 tahun sudah, Jason Matthew Thrisk pergi ke alam keabadian. Pemain bass band hard-core punk, Pennywise itu meninggalkan banyak kenangan di antara teman dan penggemarnya.

Bersama Jim Lindberg (vokal), Fletcher Dragge (gitar), dan Byron McMackin (drum), Thrisk mendirikan band yang berpangkalan di Hermosa Beach, California pada tahun 1988 silam. Namun sayang kematiannya akibat luka tembak yang ditimbulkannya sendiri telah mengakhiri perjalanan bermusiknya bersama rekan-rekan satu bandnya.

Ya, sebagai salah satu personil band yang berdiri tahun 1988 itu, bersama Jim Lindberg, Thrisk telah melahirkan banyak nomor-nomor keren untuk bandnya. Mereka kerap menyajikan materi tentang sikap mental yang positif serta masalah sosial politik yang dianggap tak menyenangkan dalam nomor-nomor yang ditulisnya.

Sepeninggal Thrisk, Pennywise mendudukkan Randy Bradbury sebagai pemain bassnya dan hingga kini masih mempertahankan line-up aslinya kecuali saat mereka merilis album ke-10 di mana Lindberg digantikan oleh vokalis Ignite, Zoli Teglas. Vokalis yang kini berusia 56 tahun itu memang sering keluar masuk, namun hal itu tak membuat Pennywise mengalami bongkar pasang personil yang masif.

Nama Pennywise sendiri diambil dari karakter iblis berpenampilan badut dalam novel yang ditulis oleh Stephen King, "It". Novel ini pernah difilmkan dengan judul yang sama pada tahun 2017 dan 2019 silam yang dibintangi oleh Bill Skarsgard.

Mereka tak ingin memakai kostum Pennywise di panggung namun hanya ingin mengatakan bahwa sosok badut dalam novel itu dapat berubah menjadi apapun yang paling ditakutkan tergantung apa yang ada dalam pikiran.

Pennywise hadir membawa angin segar setelah sebelumnya beberapa band punk menerima ejekan secara bertubi-tubi sejak Johnny Rotten mulai mencibir anarki dan hilangnya masa depan.

Ya, dilahirkan di sisi oposisi membuat sebagian band punk menjadi bahan ejekan, kemarahan, dan cemoohan. Band-band ini menyambut sesuatu dengan unjuk taring dan geraman.

Namun tidak dengan Pennywise, mereka bermain musik dengan mengesankan di antara beat-beat cepat nan riuh-rendah. Para penggemar musik keras pun dengan senang hati bergembira-ria dengan musik yang mereka hadirkan.

Lirik-lirik mereka pun lebih bersahabat yang isinya mengandung pesan dan nasihat dengan tujuan memberi inspirasi kepada para pendengarnya untuk menemukan jalan hidup yang lebih positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline