Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Tren Kecantikan Tempo Dulu yang Bikin Ngilu

Diperbarui: 24 September 2021   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita zaman Victoria tengah berdandan|Sumber gambar : Bussines Insider

Dari zaman Nabi Nuh berlayar kesana-kemari, tren kecantikan mungkin akan selalu diikuti oleh para wanita pemberani.  Ya, karena menjadi cantik, molek, glowing, shimmering,  shining, itu butuh keberanian tersendiri. 

Bisa ambil contoh untuk era ini banyak wanita berani sakit karena melakukan operasi plastik, botox, atau suntik DNA ikan teri, eh salmon demi meraih wajah nan kinclong.  

Kecantikan selalu memiliki harga yang tinggi, kawan!

Tercatat dalam sejarah, demi terlihat cantik, seorang wanita dapat kehilangan jari kaki, keracunan, bahkan kematian.  Beauty is pain, baby!

Tak hanya itu, dulu beberapa bahan untuk perawatan kecantikan banyak yang bikin merinding, salah satunya adalah air seni atau urine. Ya, urine bagi wanita suku Inca sangatlah keramat karena mereka biasa menggunakannya sebagai shampo,  pipis onta mah lewat lah.  

Demi apa keramas pakai urine?  Demi menghilangkan ketombe dong, karena urine mengandung urea yang dapat menumpas ketombe sampai akarnya. 

Namun, hasil pipisan ini harus difermentasi dulu selama seminggu baru bisa dijadikan shampo.

Pipisan jadi shampo oke lah ya gak terlalu ekstrim, tapi apa jadinya bila jadi obat kumur.  Ya, para wanita Romawi kuno menggunakan urine mereka untuk obat kumur agar nafas  beraroma lebih baik.  

Selain sebagai obat kumur, urine pun digunakan untuk memutihkan gigi karena mengandung amonia yang merupakan bahan pembersih alami.  Selain itu urine juga dapat melembutkan kulit loh.

Urine untuk memutihkan gigi|Sumber gambar : insidetonight 

Saking tingginya minat masyarakat terhadap urine maka hasil cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh ini pun menjadi salah satu komoditas penting di Roma.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline