Tanggal 3 September kemarin, grup heavy metal legendaris, Iron Maiden merilis album ke-17 yang bertajuk "Senjutsu."
Nah, kabarnya sang vokalis, Bruce Dickinson juga akan segera mengeluarkan album solonya yang sempat terkendala karena pandemi. Terakhir, Dickinson mengeluarkan album solo pada tahun 2005 silam dengan judul "Tyranny of Souls."
Iron Maiden merupakan band heavy metal yang lagu-lagunya lumayan akrab di telinga, salah satunya yang berjudul "The Thin Line Between Love and Hate."
Saya sendiri menyukai warna suara Bruce Dickinson yang berkarakter seperti halnya ketika ia membawakan salah satu lagu solonya yang rilis tahun 1994 silam, "Tears of The Dragon".
Lagu yang judulnya mirip-mirip kepunyaan Deff Leppard "When Love and Hate Collide" ini sangat bersahabat di telinga saya, itu artinya sang lagu gak terlalu cadas seperti halnya lagu-lagu metal biasanya.
Ya, musik metal itu isinya gak melulu screaming, yelling, shouting, atau growling karena band-band yang berkutat dengan genre ini memiliki lagu-lagu slow atau balad yang luar biasa epik.
Begitu epiknya sehingga terkadang membuat air mata bercucuran seperti pengakuan Howard Stern sesaat sebelum Metallica tampil membawakan salah satu lagu baladnya yang berjudul "One" di acara talk shownya.
Band yang awet tanpa banyak bongkar pasang personil ini memang memiliki nomor-nomor balad yang menyentuh. Saking menyentuhnya membuat pentolan Megadeth, Dave Mustaine sadar bahwa suara James Hetfield itu merdu apalagi saat membawakan lagu "Nothing Else Matters."
Tak hanya dua lagu itu, Metallica juga memiliki "Mama Said", "Until It Sleeps", "The Unforgiven", dan "Fade to Black" dalam barisan lagu baladnya.
Dulu, selain mendengarkan lewat kaset, saya pun kerap mendengarkan lagu-lagu Metallica dari radio, terutama dari salah satu radio rock yang kini sudah tiada.