Pernahkan sodara-sodara setumpah darah merdeka dilanda kebingungan ketika akan mengolah daging kurban?
Ya, bingung mau dimasak apa. Gulai, sate, soto, rendang, asem-asem, empal, gepuk, dendeng, sop janda, pallu konro, rawon, sampai steak sudah dimasak semua.
Segala menu daging utuhan sudah dilibas dengan meninggalkan serat-serat halusnya di sekitar gigi dan butuh dental floss untuk melenyapkannya.
Eh tapi jangan khawatir ada satu olahan yang dijamin gak bikin sliliten karena serat-serat dagingnya sudah melebur menjadi kesatuan yang utuh dalam olahan bernama roulade.
Olahan ini berasal dari Perancis. Ya, negara yang memiliki salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini memang gudangnya makanan enak, tak heran tikus bernama Remy pun bisa menjadi chef yang mumpuni, heuheu.
Roulade berasal dari kata rouler alias menggulung. Apa yang digulung?
Ya daging lah masak tikar, itu mah namanya bangkrut. Namun, tak hanya Perancis yang memiliki olahan daging gulung ini, sejarah kuliner mencatat beberapa negara Eropa lain pun memilikinya.
Italia memiliki olahan roulade bernama braciole. Olahan ini berbahan dasar daging, bisa sapi, ayam, ataupun babi dengan isian keju parmesan, remah roti, dan telur.
Sama halnya dengan Jerman yang mana memiliki olahan roulade bernama rauladen yang berisi bawang bombay, bacon, dan acar.
Di Cekoslowakia, roulade dikenal dengan nama panelske ptacky, sedikit mirip dengan roulade Jerman, namun disajikan secara utuh tidak diiris seperti umumnya roulade lain karena bentuknya kecil.