Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

5 Tembang Tanah Air yang Cocok Dinikmati Kala Hujan

Diperbarui: 20 Februari 2021   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: alldatmatterz

Setelah dua hari kemarin sinar matahari menyengat bagai kumpulan tawon yang tengah murka, kini hujan turun seharian. 

Tetesan air dari langit itu kerap membuat mager alias males gerak. Enaknya ya selimutan sambil ngadep secangkir teh bersama seiris ontbijtkoek atau segelas bajigur ditemani genknya berupa rebusan singkong, kacang, ubi, dan pisang kepok.

Menatap rinai hujan dari balik jendela adalah salah satu kenikmatan yang tiada tara biasanya sih sambil melamunkan utang kenangan, mau manis atau pahit, bebaslah suka-suka.

Yak, hujan memang selalu dikaitkan dengan hal-hal yang beraroma kenangan dan kerinduan akan mantan seseorang atau peristiwa. Hujan itu isinya 1 % air dan 99 % kenangan, ungkapan ini gak semena-mena muncul begitu saja karena nyatanya ada keterkaitan antara hujan dan kenangan.

Dilansir dari Solopos, sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika dan Eropa menyebutkan bahwa ada fenomena psikologi populer bernama Seasonal Affective Disorder (SAD).  Apakah itu?  

SAD adalah perubahan mood yang terjadi pada manusia di negara yang memiliki 4 musim.  Perubahan mood berupa kegalauan hati ini biasanya terjadi pada saat musim dingin. Perasaan gegana a.k.a gelisah galau merana itu kerap muncul saat seseorang ada di dalam ruangan ketika mendung atau hujan mulai menampakan jati diri.  

Nah, karena mendung otomatis hanya ada sedikit cahaya yang terlihat, hal ini nyatanya merangsang otak untuk memproduksi hormon melatonin. Hormon inilah yang membuat seseorang mudah mengantuk, melamun, sedih, dan gegana.

Kebalikan dari kenaikan hormon melatonin, hormon yang mengatur perubahan mood dan ingatan yaitu serotonin malah ambyar sehingga membuat kamu ... iya kamu mendadak melankolis dan gemar menabung melamun.

Bagi orang yang merasa takut sendirian, suara rinai hujan kerap menimbulkan rasa getir yang memunculkan kerinduan. Tuh kan, hujan, kenangan, dan rindu terbukti saling berkaitan.

Nah, sambil melamunkan kenangan dan meresapi kerinduan, derai hujan akan terasa maknyes ketika dilatari dengan lagu-lagu tentang hujan.  

Antara Benci dan Rindu - Ratih Purwasih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline