Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Tumben, Ramadan Ini Harga Bahan Pangan Tak Naik secara Gila-gilaan

Diperbarui: 29 April 2020   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga ayam terjun bebas, lapak A Iyus. | dokpri

Kemarin adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di pasar kembali selama memasuki bulan ramadan ini.  Suasana pasar masih agak sepi karena ada beberapa lapak yang belum beroperasi. Para pemilik lapak ini sudah bewara jauh hari bahwa mereka ada yang meliburkan diri satu, dua, tiga, sampai tujuh hari demi menyambut datangnya bulan ramadan.

Tapi sebenarnya ya, mereka yang suka meliburkan diri ini tidak pandang bulu hanya saat ramadan tiba, tapi memang suka libur aja di hari biasa juga.  Ada yang alasannya mancing lah, pulang kampung lah, istirahat lah, panen lah, lomba kicau mania lah, sampai ikutan festival atau tur vespa gembel segala.  Jadi sebagai follower setia pasar saya pun tidak kaget lagi menghadapi lapak-lapak yang kosong melompong itu.

Nah, ke pasar belanja dong masak mau nongkrong doang sama tukang pindang. Daftar belanja saya kala itu untuk beberapa hari ke depan biar gak bolak-balik ke pasar. Dikarenakan dari sebelum lebaran saya sudah pulang-anting ke pasar jadi sudah sangat terbiasa dengan harga-harga. Mau naik turun bagai ingus yang menahun ya di terima saja, lha wong sudah begitu adanya.  

Terpantau harga sayuran rata-rata masih sama seperti hari-hari sebelum ramadan. Ehtapi jengkol mengalami lonjakan harga yang cukup tajam yaitu dari 20 ribu naik menjadi 40 ribu perkilonya, pidihil kan si dia ini menguarkan aroma yang tidak-tidak dan ndak bagus buat yang tengah puasa karena menyebabkan bau naga. Duh kasian si naga jadi kambing hitam padahal dia kan naga bukan kambing, wahaha apaaasihh.

Macam-macam sayuran di lapak Ibu Ai | dokpri

Dari keluarga cabe-cabean, harga mereka ini sudah normal kembali sedangkan yang masih bercokol manis di atas harga biasanya adalah bawang merah dan bawang putih. 

Ya, harga bawang merah masih dibandrol di 56 ribu rupiah yang biasanya hanya 24 ribu rupiah perkilonya sedangkan bawang putih di angka 60 ribu rupiah perkilo.  Akan halnya bawang bombay telah mengalami penurunan yang cukup melegakan dari 120 ribu kini berangsur membaik di angka 50 ribu perkilonya sehingga tidak membuat para ibu menangis bombaaaayy lagi.

Dokpri

Daging ayam di bulan ramadan ini harganya malah terjun bebas karena stok yang menumpuk.  Saya biasanya membeli daging ayam antara 30 sampai 35 ribu rupiah perkilo, eeeh kemarin bisa sampai 28 ribu bahkan ada yang menjual di angka 25 ribu perkilonya.  

Akan halnya daging sapi tetap kalem anteng di angka 120 ribu perkilo untuk kualitas baik dan 100 ribu untuk kualitas dibawahnya. Sedangkan harga hati sapi yang segede gaban itu dibandrol di 80 ribu rupiah seperti biasanya.

Di sektor tahu tempe sama sekali tidak ada kenaikan harga hanya saja ukurannya yang mengalami penciutan mungkin Kang Humpe terilhami oleh Ant-man, hihi.

Lapak A Yadi, spesialis tahu tempe. | dokpri

Bagaimana dengan ikan asin? Kata Si Mamang tukang asin, harga komoditas perasinan tidak mengalami kenaikan alias berada di zona aman sentosa jauh dari jangkauan rudal balistik yang bernama 'inflasi memasuki bulan ramadan'.  Jadi bagi para pecinta ikan asin yang masih berteman setia dengan darah tinggi, tidak perlu baper akan kenaikan harga di bulan ramadan ini ya, selow-selow ae aja lah.

Kestabilan harga ikan asin ini mungkin karena sifat ikan asin itu sendiri yang dapat bertahan lama dalam segala situasi dan kondisi. Gak ada istilah busuk, merujuk pada proses dan bahan pembuatannya.  Akan halnya ikan segar baik ikan laut atau ikan tawar harganya masih tetap sama.

Ikan laut dan air tawar di lapak A Hendra. | dokpri

Harga beras masih di angka yang sama begitupun terigu dan minyak goreng. Namun gula pasir mengalami kenaikan yang cukup lumayan dari yang biasanya Rp. 12,500 perkilo kini sudah mengawang-awang menjadi Rp. 19,000.  Di beberapa mini market stok gula mengalami kekosongan. Kira-kira semut mana nih yang menimbun gula sampai segitunya, ckckck.

Demikian sekilas info tentang harga-harga bahan pangan saat bulan ramadan.  Dilaporkan dari ketinggian 101,4 FM eeh dari salah satu daerah di Bandung coret yang tengah menjalani PSBB parsial.

Semoga semua harga pangan terus stabil sehingga tidak membuat banyak ibu kelimpungan harus ngepas-ngepasin uang yang sudah pas-pasan dengan menu sehat yang akan dihidangkan untuk keluarga.

Sekian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline