Siang tadi, matahari terik di luar sana, meniupkan gelombang panas yang menyergap. Saat yang tepat untuk menikmati nomor-nomor balad yang dapat memberi kesejukan bagi telinga, pikiran dan hati. Saya selalu menyukai tembang-tembang yang mengalun lembut berbalut melodi yang sedikit heavy. Perpaduan yang dapat ditemukan di musik bergenre rock, dan salah satunya ada pada lagu berjudul "Phobia".
Strumming gitar yang lembut di awal lagu ditingkahi petikan gitar elektrik yang bergradasi lalu diikuti dengan entakan drum yang melow serta aksen tebal dari betotan senar bass telah mencabik-cabik rasa hati. Sang vokalis yang memberi aksen falseto pada beberapa ujung line lagunya memberi sentuhan indah nan melankolis.Teriakan lembut di awal chorus seakan memberi ruang kebebasan dan perlawanan tersendiri.
"Phobia" adalah salah satu single yang dirilis oleh salah satu band rock asal Cianjur bernama Melodrama. Band yang telah berdiri sejak tahun 2009 ini mengidentifikasikan dirinya sebagai penganut aliran alternative rock yang awalnya tumbuh dan berkembang pesat pada tahun 90-an. Tahun dimana mereka mencecap manisnya berbagai macam genre musik dan salah satunya adalah alternative rock dan turunannya seperti shoegaze, Britpop, dan postrock. Itulah sebabnya tiga single yang telah mereka rilis memiliki aroma musik 90-an yang begitu kental.
Kini band yang beberapa kali berganti formasi ini digawangi oleh Arga (vokalis), Maulana (lead guitar), Taufik (gitar), Herry (Bass), dan Fahmy (drum).
Melodrama sendiri bertumbuh dari panggung ke panggung. Di awali dengan komunitas musik lokal bertajuk "Britishnight" lalu sedikit demi sedikit mereka pun mulai merambah dan mencicipi berbagai rupa panggung dalam event-event tertentu seperti event komunitas indie, lintas genre, pentas seni sekolah, tribute alternative rock 90's di Fame Station dan yang terbaru adalah event yang diselenggarakan oleh salah satu produk rokok bertajuk DCDC Shout Out Day 2018.
Setelah merilis 3 single yang masing-masing bertajuk "Phobia", "Behaviour", dan 'Another Day" , tahun ini band yang memilih menulis lagu-lagunya dalam bahasa Inggris ini akan segera mengeluarkan full album. Tema lagu yang mereka usung diantaranya adalah tentang kehidupan baik sosial, cinta maupun kaum urban. Menurut Herry, sang bassist, material albumnya sendiri telah terkumpul hanya tinggal menggenapi beberapa kekurangan disana-sini. Semoga cepat kelar ya.
Bagi saya, band yang musiknya banyak dipengaruhi oleh beberapa band tahun 90-an seperti Radiohead, Oasis, The Verve, dan Pure Saturday ini memiliki kualitas musik tersendiri dan sangat layak untuk dinikmati. Dengan melodi yang tertata rapi dalam nomor-nomor yang ear-catchy, mereka berhasil membawa para pendengarnya kembali mencecap aroma musik rock tahun 90-an.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H