Beberapa hari lalu saat sedang khusuk berjalan sambil memandangi selokan orang yang tak berupa karena dipenuhi sampah dalam berbagai varian rasa, saya dikejutkan oleh sebuah sentuhan di bahu. Dengan jurus lirikan ala Umi Elvi Sukaesih yang setajam golok si Pitung, saya melihat sebuah tangan yang nemplok disana. Sejenak saya merinding dibuatnya karena teringat dengan tangan bergelar idle hand yang kelayapan di filmnya Devon Sawa.
Namun kemerindingan saya lenyap bagai kutu rambut yang dibasmi peditox ketika tahu bahwa pemilik tangan itu adalah salah seorang ibu yang merupakan tetangga saya. Lalu kami pun berjalan beriringan tentunya tanpa dilatarbelakangi dengan lagu milik Skidrow secara jalannya biasa aja gak pake pegangan tangan seperti yang dijeritkan oleh si cantik Sebastian Bach, "Remember yesterday, walking hand in hand".
Lalu ibu itu pun berkisah bahwa saat ini ia tengah menikmati hari tuanya bersama suami tercinta tanpa mau direcoki urusan cucu. Dahi saya berkerut, bukankah biasanya seorang nenek itu hobi sekali menimang cucu? Bukankah cucu adalah hal yang sangat dinantikan kehadirannya oleh ibu-ibu yang telah bermenantu?
Seakan mengerti arti kerutan di dahi saya, ibu tetangga saya tersebut langsung merepet
"Ibu kan sudah mengurus anak sampai besar, masa sekarang harus ikut ngurus cucu juga, capek Mbak."
"Kalau dititipi sebentar ya gak papa tapi kalo seharian apalagi tahunan, ya ibu gak mau." Begitu lanjutnya.
Sebagai seorang nenek tak langsung dari dua orang cucu, saya pun tergerak untuk menggali perasaan hati dalam sebuah obrolan bertajuk curcol terhadap beberapa nenek yang saya kenal.
Dan dari hasil ngobrol sana sini, saya dapat menyimpulkan bahwa banyak dari mereka merasa lelah dan terpaksa ketika harus menerima titipan cucu saat anaknya berkarir di luar rumah.
Saya akhirnya mengerti mengapa mereka merasa lelah ketika melihat tubuh yang telah renta itu harus mengendong bayi bahkan balita yang beratnya mungkin telah menyentuh angka 15 kilogram kemana-mana. Menyuapi, memandikan dan mengajak bermain.
Meninabobokan mereka yang terkadang tak jua mau memejamkan mata. Dan harus selalu ekstra waspada dengan segala tingkah polah balita yang mulai ingin tahu segala. Begitu terus sepanjang hari, from dawn till dusk.
Dari melihat dan mendengar saja, hal-hal tersebut terasa sangat melelahkan apalagi melakoninya. Nenek juga manusia yang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu yang ia sukai di masa tuanya.
Namun banyak nenek yang tak kuasa untuk menolak "tugas" yang diberikan oleh anaknya. Alasannya kasihan pada anaknya yang sibuk bekerja. Ya, bagaimana pun juga seorang ibu ingin selalu membuat anaknya bahagia walaupun ia harus mengorbankan banyak waktu dan tenaga.