Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Di Penghujung Senja (30)

Diperbarui: 18 Maret 2024   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ; newsmedical

Rein baru saja keluar dari wartel milik pak RT, bapak kosan Shia ketika si bapak yang tengah sibuk dengan sarung kotak-kotaknya itu bertanya kepadanya dengan wajah semringah.

"Neng Rein, Cep Shia ada gak, ya?" Pak RT bertanya dengan ramah.

"Sepertinya belum pulang, memangnya kenapa pak?"

"Ini ada yang nyari." Pak RT menunjuk gadis yang mengenakan rok bunga-bunga dan memakai tas sling yang senada dengan warna roknya.

Rein mengerutkan dahinya, siapa dia, adik Shia? Mana mungkin, yang ia tahu adiknya itu masih SMP.  Ah mungkin dia saudaranya, begitu batinnya.

"Nyari Shia? Shia ada di kampus, kuliah sore."  Rein berkata ramah kepada gadis itu.

"Oh gitu ya, eh kenalin aku Winda." Gadis itu mengulurkan tangannya.

"Reinaka." Rein menyambut uluran tangan Winda dengan hangat.

"Ada perlu penting? Ditunggu aja." Rein menawarkan.

Winda terlihat gelisah.

"Mau nunggu?" Rein memastikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline