Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Di Penghujung Senja (25)

Diperbarui: 24 Agustus 2017   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : blognyafitripII

Rein dan Jed kini menyusuri jalanan yang mulai sepi, diantara desir angin malam yang menggoyang goyangkan dahan dahan pohon besar yang berdiri tegak di antara mereka.  Lampu jalanan yang temaram menemani perjalanan mereka saat itu.

"Dingin ya." Jed melipat dua tangannya di dada.

"Ah ini mah gak ada apa apanya atuh di banding Pangalengan."

"Hmm, iyalah yang sudah makan asam garam dua minggu di Pangalengan ala militer."

Rein mengambil jaket denim hijau MGee dari tas gendongnya dan segera menyerahkannya kepada Jed.

"Nih pakai." perintah Rein.

"Serius?"

"Serius kuadrat."

"Kamu gak dingin?"

"Kalau aku kasiin ke kamu berarti aku gak kedinginan." Rein menarik kerah kemeja flanel nya yang melapisi T Shirt hitamnya.  Jed melirik Rein dan tersenyum.

"Tuh angkot, yuk naik," ajak Jed.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline