Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Di Penghujung Senja (18)

Diperbarui: 4 Mei 2017   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : dukuhjati

Sejak peristiwa kecelakaan itu, Shia selalu berhasil menyudutkan Rein apabila ia membantah apa yang Shia katakan dengan hanya memakai satu jurus andalannya yaitu memperlihatkan codet di pipinya.  Namun tidak pada hari itu, hari dimana Shia memaksa Rein untuk ikut menghadiri acara perpisahan kakak angkatannya di aula kampus mereka.

“Masih pakai jeans?” Shia melirik gadis yang terlihat kasual dengan celana jeansnya ketika ia menjemputnya sore itu.

Rein mengangguk. “Aku gak punya yang lain selain jeans.”

“Kamu kan kemarin bisa bilang ke aku, kita bisa nyari dulu, pakai yang lebih cewek kek.”

“Aku gak mau, acaranya gak formal kayak penataran P4 kan?”

“Formal gak formal kan acara ku, kenapa sih kamu gak mau berkorban sedikit aja buat aku.” Shia merengek bagai anak kecil yang merajuk

“Ah hal kecil gini kenapa diributin sih.” Rein mengikat tali sneakers nya.

“Bukan ngeributin tapi ...”

“Yuk jadi gak, kalau gak jadi juga gak apa-apa.” Rein beranjak, ia tahu, pasti ia yang akan menang.

Shia mendengus kesal, membukakan pintu kendaraannya tanpa berkata sepatah kata pun.

Rein duduk manis di samping Shia, mengeluarkan komik Sinchan milik Umam dan mulai tersenyum-senyum sendiri.  Shia melirik Rein.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline