Dari sekian banyak film animasi yang berseliweran di TV maupun DVD, ada salah satu serial yang menarik hati, kadang bikin kheki tapi membuat geli. Oggy and the Cockroaches, film buatan Perancis yang diproduksi oleh Gaumont and Xilam ini menceritakan tentang kehidupan Oggy, seekor kucing montok berbulu biru yang selalu diganggu oleh tiga kecoa bernama Joey, Dee Dee, dan Marky.
Bagi penikmat musik khususnya punk, ketiga nama tadi pasti sudah tak asing lagi. Yap, Joey, Dee Dee, dan Marky adalah tiga anggota grup musik punk legendaris, The Ramones.
Ramones lahir dari sebuah persamaan. Para anggotanya memiliki latar belakang kehidupan yang dapat dikatakan sama yaitu jauh dari kenyamanan, baik secara fisik maupun psikis.
Di atas pentas bolehlah mereka selalu tampil kompak dengan dandanan seragam berupa jaket kulit ala bikers, jeans belel, sneakers, rambut hitam tergerai bahkan berbagi nama belakang yang sama. Namun di luar itu, terselip banyak cerita pedih dan pertengkaran yang akhirnya memporak-porandakan band yang pernah mereka pertahankan selama lebih dari dua dekade itu.
Ramones terbentuk ketika Tommy bertemu Johnny. Mereka yang mempunyai kesamaan minat dalam hal musik itu mendirikan sebuah band bernama Tangerine Puppets. Tidak seperti Tommy yang memiliki sifat cinta damai dan tertutup, Johnny adalah seorang pemarah dengan tindak tanduk yang kasar. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh prilaku ayahnya sendiri yang sering menyakitinya secara fisik.
Suatu hari Johnny yang bernama asli John Cummings bertemu dengan Douglas Colvin yang kemudian di kenal dengan Dee Dee. Masa kecil Dee Dee lebih menyakitkan dibanding Johnny. Kedua orang tuanya selalu bertengkar hebat di hadapannya dan menyalahkan keberadaannya.
Hiburan Dee Dee satu-satunya adalah mendengarkan The Beatles. Ketika usia 15 tahun, orang tuanya, berpisah. Dee Dee dibawa ibunya pindah ke Forest Hills, tempat dimana 3 anggota Ramones lainnya tinggal. Mungkin inilah yang disebut mestakung alias semesta mendukung.
Akhirnya mereka bertiga pun sepakat untuk membuat band. Tentunya setelah pencerahan yang di dapat Johnny ketika melihat pertunjukkan New York Dolls yang soundnya terdengar mengerikan tapi terasa sangat menakjubkan.
Jerry Hyman yang selanjutnya di kenal dengan nama Joey bergabung dengan mereka. Joey mempunyai kehidupan yang lebih keras dari anggota lainnya. Ia adalah pengidap teratoma, kanker yang sangat jarang ditemukan sejak ia masih bayi. Selain itu, sang ayah sering memperlakukannya dengan kasar. Joey yang pemalu kerap menjadi objek bully-an teman-temannya.
Itulah sebabnya ia selalu bersembunyi di balik kacamata hitamnya, bahkan saat di sekolah sekalipun. Joey tumbuh menjadi pemuda yang dipenuhi dengan ketakutan. Ia pun divonis mengidap skizofernia dengan kerusakan otak minimal. Band yang sering ia anggap sebagai cahaya dalam kegelapannya adalah The Beatles dan The Stooges. Kedua band inilah yang membuatnya memutuskan bergabung dengan Sniper, sebuah band lokal, jauh sebelum ia bergabung dengan Ramones.
Sebuah band tentulah harus mempunyai nama. Dee Dee lah yang akhirnya mengajukan sebuah nama yang terinspirasi dari salah satu anggota The Beatles, Paul Mc Cartney. Ramone adalah nama belakang samaran yang sering Mc Cartney tulis di buku tamu hotel dimana ia menginap sebagai upaya agar tidak diketahui oleh para penggemarnya.