Lihat ke Halaman Asli

Ika Septi

TERVERIFIKASI

Lainnya

Voodoo dan Salam untuk Dia

Diperbarui: 6 Agustus 2016   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : diaz-box.blogspot,com

Sedang teringat ingat dengan lagu lagu slow rock Indonesia tahun 90 an yang dulu sering saya dengarkan dari sebuah stasiun radio rock yang kini telah tiada.

Kala itu salah satu lagu yang banyak di minta adalah lagu milik Voodoo band yang berjudul “Salamku untuk dia”.  Di lihat dari liriknya, lagu ini sangat mewakili suasana romansa sebagian besar kawula muda yang hidup pada jaman dulu.  Ya, bagi yang pernah merasakan gelora sesi romansa tahun 90 an pasti bakal nganggukin kepala walaupun belum tentu setuju juga sih hehe. 

Betapa tidak, jaman dulu taksir menaksir itu dilakukan secara bergerilya dengan saling kirim mengirim salam.  Dari salam kenal, salam manis, salam saja sampai salam salam lainnya. Yang gak ada hanya salam tempel, karena bukan lebaran.  Nah, rombongan salam ini biasanya di titipkan ke siapa saja yang menurut sang pengirim salam cukup kredibel untuk di jadikan penghubung asmara. Dari teman dekat, teman sendiri, temannya teman, teman kos an, senior, junior, ibu kos, sampai ke mbak penunggu kantin.  Tidak lupa, salam juga di kirim melalui radio radio yang punya acara kirim kirim lagu.

Bila ternyata terasa ada kemistri diantara keduanya, maka terjadilah barter salam salaman yang terkadang membuat pusing sang penghubung alias kurir cinta.  Kala itu proses salam salaman terkadang memakan waktu yang sangat panjang, terutama bagi yang berbeda jurusan. Bagaimana tidak, gedung nya saja berjauhan, bila bertemu di kantin, perpustakaan, gedung himpunan, atau lapangan basket, paling hanya sekilas,

Tapi karena panjangnya durasi saling salam menyalam membuat hidup menjadi berwarna, karena setiap hari bawaannya penasaran, menunggu salam apalagi yang bakalan di lemparkan oleh si dia dari kejauhan.

Kegiatan salam salaman ini saking happeningnya, membuat band sekelas Voodoo yang beraliran rock itu menulis lagu yang liriknya terasa malu malu. Bayangkan mereka meminta angin yang menyampaikan salam, bukan teman dekat, teman sendiri, temannya teman, teman kos an, senior, junior, ibu kos, atau ke mbak penunggu kantin. Blok copy paste, ganti “sampai” jadi “atau”.   Angin kalau tornado ya bakal cepat sampainya, sapu bersih, 177 km/jam.  Tapi tornado kan seringnya ada di Oklahoma bukan di negeri ini apalagi tahun 90 an.  Di sini yang ada hanya  angin laut, angin darat dan teman temannya yang kecepatannya rata rata hanya 8 km/jam. Lha kapan sampainya tu salam, keburu di samber orang lain.

Tapi itulah seni romansa jaman dulu, indah, halus, sopan dan berbudi pekerti.  Dan Voodoo pun dapat dikatakan mewakili isi hati para salamer tahun 90 an se tanah air dengan lagunya yang berjudul "Salam untuk dia".

Sekian.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline