Hari itu aku berlari di bawah hujan. Bukan hujan air atau es, tapi batu.
Ia menimpa kepalaku, masuk ke dalam bajuku dan menenggelamkan aku ke dalam sungai.
Aku kira aku bisa selamat kalau aku berenang lebih kencang. Tapi aku salah. Aku makin tenggelam.
Saat itu juga aku mengingat engkau, ibu.
Maaf aku tidak menjagamu dengan baik.
Karena tidak menyiapkan air hangat untukmu di malam-malam dinginmu.
Tidak ada di sisimu saat kakimu ngilu.
Dan malam ini, aku memandangi bintang-bintang, membayangkan wajahmu.
Dari bawah sini, aku melihat pori-pori pipimu, sama seperti waktu aku menyusu, dulu.
Bisakah kita mengulang masa itu, bu.
Aku lelah.