Ini tentang Perspektif. Bagaimana seorang individu menilai suatu hal. Ini tentang sudut pandang. Bagaimana warga ASEAN memandang seperti apa itu ASEAN Community 2015. Apakah ASEAN Community (AC) adalah sebuah permasalahan atau peluang tergantung bagaimana warga ASEAN menanggapinya.
AC akan dimulai pada 2015, lima tahun lebih cepat dari yang ditetapkan. Awalnya para pemimpin ASEAN merencanakan AC dilangsungkan pada tahun 2020. AC menitikberatkan kerjasama di 3 bidang yaitu, Ekonomi, Sosial dan Politik. Di bidang ekonomi, AC akan menjadi basis produksi dan pusat pasar, sebuah kawasan ekonomi yang mampu bersaing dengan kawasan ekonomi lain, sebuah kawasan ekonomi yang berintegrasi dengan ekonomi global. Untuk bidang politik silahkan klik SINI dan bidang Budaya Sosial SINI
Pre Event ASEAN Blogger di Gedung Cakarakaloka, 20 April 2013 diselenggarakan untuk mengajak/mendorong para blogger untuk menyuarakan apa itu ASEAN Community kepada masyarakat Indonesia. Puncak Event ASEAN Blogger akan berlangsung di Solo, 10-12 Mei 2013.
[caption id="attachment_257558" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi"][/caption]
Pre Event ini dihadiri Guru Marketing Favorit Indonesia ku yaitu Hermawan Kartawijaya, Direktur Kerjasama ASEAN I Gusti Wesaka Puja, Direktur Informasi dan Media Kemlu RI, P.L.E Priatna, mantan Deputi Sekjen ASEAN Duta Besar Bagas Hapsoro, David Carden, Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN. Leonita Juanita (Blogger & Aktivis Media Sosial), Wisnu Sakti Dewobroto (Dosen FE Trisakti – Direktur Pusat Bisnis Inkubator Universitas Trisakti, dan Fahira Idris (Pengusaha dan Aktivis Sosial) meramaikan seminar yang mengambil tema "Indonesia Menuju ASEAN Community 2015. Tantangan, Peluang dan Peran Sosial Media.
Kesimpulan yang aku ambil dari Pre event itu adalah sebagai berikut
1. AC adalah Peluang apabila;
- Mau berpikir dan Bertanggung Jawab
- Tidak suka mengeluh
- Berani . Menurut Goethe, Keberanian adalah perpaduan kejeniusan dan kreativitas
2. Keterbukaan memberikan ruang untuk terciptanya peluang/kemajuan. 3. Peluang dan risiko itu sejalan. Jangan mau enaknya aja. 4. Kompetisi membuat otot anda bertambah kuat. Terima lah persaingan. 5. Ide menang, bila ide tidak menang maka cari ide lain. Menutup Catatan Ringan ini, aku mengutip penggalan tulisan Mbak Dita Widodo, kompasianer Bekasi yang berjudul Peluang Usaha Bertebaran di Depan Mata, " InsyaAllah peluang itu selalu ada di depan mata….hilir mudik di hadapan kita…."
Jakarta, April 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H