Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki keberaneka ragam budaya, suku, adat, kebiasaan dak karakter. Hal ini sesuai dengan semboyan Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang berbeda beda tetapi tetap satu. Hal ini tentunya akan membawa keberagaman yang sangat indah untuk di selaraskan untuk membentuk suatu pemerintahan yang harmonis. Berbagai latar belakang yang berbeda beda ini juga akan membentuk suatu hal yang unik untuk dilihat oleh para manca Negara. Akan tetapi siapa yang sangka bahwa di balik keunikan dan kebeagamaan yang indah ini bahwa sangat banyak permasalahan yang timbul di dalam negeri ini. Begitu banyak hal yang menjadi perhatian msyarakat.
Salah satunya yaitu pendidikan. Indonesia merupakan Negara yang masih minim akan kualitas pendidikannya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Dapat disebabkan dari internal yang berasal dari masing – masing individunya dan juga dapat berasal dari luar individu tersebut. Internal dari individu tersebut karena kurangnya kesadaran dari individu tersebut bahwa pentingnya pendidikan tersebut agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Hal ini juga dapat disebakabkan karena turun menurun pemikiran dari orang tua bahwa pendidikan tidak perlu untuk diperoleh. Hal tersebut banyak masih banyak dialami oleh masyarakat yang berada pada kelas ekonomi menengah ke bawah. Sehingga hal ini menyebabakan sumber daya manusia dari keluarga tersebut tidak dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Faktor berikutnya yaitu kurangnya kemampuan ekonomi. Setiap orang memiliki tingkat perekenomian yang berbeda-beda, baik dari kelas bawah, menengah dan keatas. Tentunya untuk yang berada pada kelas ekonomi ke bawah cenderung tidak dapat membiayai anak-anaknya untuk mengikuti pendidikan. Ketika adanya keinginan untuk memperbaiki kehidupan keluarganya untuk kearah yang lebih akan tetapi menghadapi sebuah hambatan yang memutuskan harapan tersebut juga menjadi salah satu hal yang menjadi permasalah besar dalam internal keluarga tersebut. Faktor dari luar individu tersebut dapat berupa kurangnya fasilitas pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut. Seperti halnya ketika kualitas dari sumber daya manusia, keinginan yang besar, dan sedikit memiliki kemampuan biaya dalam menempuh pendidikan tersebut, akan tetapi tidak adanya keterkaitan pemerintah untuk mendukung faslitias yang sesuai dan layak untuk dikatakan sebagai fasilitas pendidikan. Hal ini tentunya tidak akan dapat membentuk sumber daya manusia yang dapat bersaing terhadap dunia luar dan tidak dapat membentuk karakter penerus bangsa karna tidak dapat menempuh pendidikan. Dalam hal ini akan terjadi ketimpangan yang tidak merata. Kualitas ataupun fasilitas yang ada pada daerah pedesaan dan perkotaan tentunya akan sangat berbeda. Di pedesaan tentunya akan mendapatkan fasilitas yang kurang, akibatnya hal tersebut tidak dapat menunjang proses pendidikan yang ada pada desa tersebut. Berbeda halnya ketika di perkotaan. Fasilitas yang memadai dan pendapatan yang rata rata berada di kelas menengah ke atas. Hal ini tentunya harus mendapat perhatian yang serius dari pihak pemerintah. Pemerintah harusnya tentu dapat memfasilitasi secara maksimal pada daerah-daerah yang masih belum dapat memberikan fasilitas pendidikan secara maksimal. Memberikan sosialisasi-sosialisasi pendidikan yang modern dan lebih maju kepada sekolah-sekolah yang mebutuhkannya.
Selanjutnya Indonesia juga merupakan Negara yang beraneka ragam akan kebudayaan. Baik bahasa, suku, ras dan lain-lain. Akan tetapi budaya-budaya yang ada tersebut sangat terancam pada era modern dan global saat ini. Masyarakat cenderung beih tertarik dan mengikuti kebudayaan kebudayan barat yang masuk akibat globalisasi dan modernisasi saat ini. Hal ini membuat kesadaran masyarakat Indonesia menjadi minim terhadap kebudayaan yang dimilikinya. Masyarakat lebih memilih dan membangga banggakan barang barang hasil produksi dari luar daripada barang hasil produksi dalam negeri. Mereka menganggap bahwa barang hasil produksi dalam negeri memiliki kualitas yang rendah dan buruk. Padahal mereka tidak mengetahui bahwa produk dalam negeri juga memiliki keunggulan yang harusnya dapat di banggakan. Lalu mengapa produk dalam negeri masih belum dapat memiliki pandangan kulaitas yang baik? Semua itu berakar dari masyarakat itu sendiri. Ketika masyarakat tidak percaya, tidak peduli, dan tidak mau memandang bahwa produk yang dimiliki Negaranya sendiri itu baik dan berkualitas maka produk yang dihasilkan pun tidak akan dapat memiliki kesan yang baik dan bagus pula di luar. Beralih pada bidang kesenian, kesenian yang ada di Indonesia pun popularitas menjadi kurang akibat masuknya kesenian dan musik musik dari kebudayaan barat. Hal ini akan menimbulkan dampak negatif yang sangat besar pengaruhnya terhadap generasi penerus bangsa. Negeri ini akan menjadi negeri yang sangat memprihatinkan ketika budaya budaya yang ada sampai punah. Bagaimanakah dengan pengorbanan dari para pejuang- pejuang terdahulu? Tentunya akan sia sia jika masyarakat Indonesia tidak menyadari dan tidak peduli terhadap hal tersebut. Segala bentuk kebudayaan, kesenian dan lain lainnya tidak akan mendapat eksistensi yang lebih terhadap dunia luar. Hal ini perlunya kesadaran dari masing-masing setiap individu yang ada. Pemerintah juga membeikan sosialisasi akan pentingnya menjaga kelestarian kebudayaan yang ada dan memberikan fasilitas pelatihan sperti sanggar dan lain lain. Hal ini diharapkan bahwa rasa cinta tanah air masyrakat Indonesia dapat tumbuh kembali dan berani untuk menampilkan budaya Indonesia di luar sana agar budaya indonesia dapat dikenal luas dan maju di luar sana. Kemudian pemerintah juga harus dapat mengoptimalkan kerajinan kerajian kesenian khas daerah untuk di pertunjukkan sebagai jati diri bangsa Indonesia sehingga kesenian yang sangat indah dan unik ini tetap memiliki eksistensi yang tinggi dan membawa dampak yang baik masyarakat Indonesia itu sendiri.
Selanjutnya beralih pada perekenomian yang ada di indonesia. Dahulunya bahwa indonesia yang menganut sistem ekonomi kerakyatan yang berlandaskan pancasila kini pun mengalami perubahan perubahan pada sistemnya. Dahulu yang masih mengguanakan sistem barter kini beralih menjadi sistem transasksi. Perkembangan zaman yang kini semakin maju hingga tak terbatas memang akan berpengaruh juga terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Hal tesebut juga berpengaruh pada tingkat konsumsi konsumen dalam negeri yang meningkat. Karena seiring dengan perkembangan zaman, otomatis perkembangan teknologi dan iptek semakin berkembang, sehingga Globalisasi dan Modernisasi muncul. Karena seiringnya Globalisasi dan Modernisasi yang semakin maju dan memadai, maka banyak barang dari luar negeri yang berpengaruh terhadap pemasukan dan pengeluaran Negara. Sumber daya manusia yang ada juga menjadi permasalahan yang ada di Indonesia. Kurangnya sumber daya manusia tersebut mengakibatkan sumber daya alam yang ada tidak dapat dioptimalkan dengan baik dan maksimal. Salah satu permasalahan yang ada di Indonesia juga yaitu inflasi. Inflasi biasanya juga ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Pengangguran juga menjadi permasalahan yang sangat serius. Pengangguran hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pengangguran dengan angka yang sangat tinggi sangat berdampak pada keadaan ekonomi di Indonesia. Banyaknya angka pengangguran di Indonesia membuat beban pemerintah dalam hal ini juga semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa perekonomian di Indonesia masih mengalami kondisi yang buruk yaitu jauh di bawah jumlah rata rata. Dalam hal ini, untuk mengatasi permasalahan ekonomi ini, pemerintah harus dapat menangani inflasi dengan cara lebih menerapkan kebijakan moneter dan fiscal secara efisien. Pemerintah juga harus dapat mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada sehingga dengan meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, sumber daya alam dapat dikelolah dengan baik dan optimal sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Selanjutnya salah satu permasalahan yang menjadi perhatian besar oleh masyarakat yaitu permasalah perpolitikan di Indonesia. Yang dimana banyak perpolitikan di Indonesia itu bersifat negatif seperti money politik yang sangat licik yang biasanya dilakukan pada saat pilkada dan pemilu, di Indonesia sangat susah menghilangkan itu karena masyarakat Indonesia yang bersifat konsumtif yang haus harta dan jabatan. Persaingan yang tidak sehat yang menyebabkan perpolitikan yang kurang baik. Praktik tersebut banyak dilalukan dikalangan DPR maupun DPRD, selain itu kalangan birokrat juga mengambil andil dalam terjadinya perpolitikan yang bersifat negatif khususnya korupsi. Terjadinya perpolitikan yang bersifat negatif dikarenakan kultur masyarakat yang sudah terjadi sejak dahulu. Point utama kegagalan politik Indonesia adalah gagalnya pemerintah dalam pengajaran atau mendidik generasi bangsa yang hanya difokuskan terhadap aspek akademis dan aspek perilakunya tidak diajarkan maksimal. Untuk mengurangi tindak politik negatif hendaknya perlu diterapkan aspek berbudi pekerti yang dimulai dari usia dini. Selain itu konflik yang terjadi di Indonesia juga mengambil perhatian public. Seperti pada kasus pemilihan Gubenur DKI Jakarta yang begitu ribut diperbincangkan dan mendapat sorotan yang tajam dari masyarakat.
Akan tetapi juga dalam kenyataannya masih banyak terdapat politik yang bersifat positif. Banyak pemimpin daerah yang berlatar belakang politik mengabdikan pemikirannya dan usahanya untuk masyarakat. Masih banyak tokoh tokoh politik Indonesia yang bisa menjadi contoh positif untuk kemajuan bangsa Indonesia. Pemimpin yang dapat memberikan orientasi yang positif terhadap kemajuan baik kemajuan tersebut dalam lingkup kecamatan, kabupaten, provinsi maupun Negara. Akan tetapi sedikit dari tokoh politik yang berorientasi pada kinerja membawa perubahan ke arah yang lebih baik, mendapat perhatian dari masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini memang sangat tidak muda, karena hal ini tidak dapat diselesaikan hanya dengansatu pihak saja. Butuh keterlibatan antara dua pihak dalam menyelesaikan hal ini. Yang di maksud dua pihak ini yaitu pihak yang menyelesaikan masalah dan pihak yang melakukan pelanggaran. Ketika dua pihak ini pun ada bahkan permaalahan atau konflik ini pun relatif untuk sukar di pecahkan, karena setiap pelanggaran yang dilakukan memiliki dasar hukum yang pasti untuk menentukan hukuman yang akan di kenakan kepada pelanggar kasus hukum tersebut. Maka dari itu ketika menyelesaikan sebuah kasus ini, memang membutuhkan rentan waktu yang cukup lama. Dalam menyikapi hal ini, pemerintah harus bersifat netral dan tidak berpihak pada satu pihak yang melakukan kecurangan seperti melakukan penyuapan dan lain lain. Pemerintah juga harus tegas dalam setiap pengambilan keputusan untuk nmenjatuhkan hukuman kepada tersangka. Hal ini bertujuan agar terjalin dan terciptanya sistem hukum yang adil dan merata di Negara ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H